get app
inews
Aa Text
Read Next : Gempa Terkini Guncang Kuta Bali, Cek Magnitudonya!

Sosok Kebo Iwa dan Cerita Rakyat Terbentuknya Danau Batur di Kintamani

Selasa, 09 Agustus 2022 - 07:11:00 WITA
Sosok Kebo Iwa dan Cerita Rakyat Terbentuknya Danau Batur di Kintamani
Danau Batur di Kintamani, Bali. (Foto: Baliprov.go.id)

JAKARTA, iNews.id - Kebo Iwa adalah sosok yang melegenda di Bali. Tubuhnya yang tinggi besar layaknya raksasa dikaitkan dengan cerita rakyat terbentuknya Danau Batur di Kintamani.

Kisah lainnya tentang Kebo Iwa adalah sosok yang memiliki kesaktian dan kekuatan serta kanuragan yang tinggi hingga ditakuti oleh prajurit Kerajaan Majapahit saat akan ekspansi ke Bali.

Berikut ini adalah kisah Kebo Iwa yang berkaitan dengan terbentuknya Danau Batur di Kintamani.

Gunung Batur di Kintamani, Bangli, Bali. (Foto: Baliprov.go.id)
Gunung Batur di Kintamani, Bangli, Bali. (Foto: Baliprov.go.id)

Disebutkan bahwa terbentuknya Danau Batur tak lepas dari sosok Kebo Iwa. Dia disebut sebagai pemuda bertubuh raksasa yang suka menolong penduduk sekitar. Kebo Iwa lahir dari pasangan suami-istri di sekitar Danau Batur yang telah lama mendambakan keturunan.

Hingga akhirnya sang istri hamil dan melahirkan anak. Anehnya, si anak dalam perkembangannya sangat cepat dan mengkonsumsi makanan yang sangat banyak. Bahkan makanan yang disantap hingga beberapa kali porsi orang dewasa.

Dampaknya makanan yang disajikan untuk Kebo Iwa pun berkurang. Hingga akhirnya sang raksasa pun mengamuk karena tidak mendapatkan keinginannya. Rumah penduduk dirusak Kebo Iwa karena lapar. 

Ketakukan dengan amukan Kebo Iwa membuat para penduduk pun berpikir keras cara untuk melawan sang raksasa yang begitu kuat tersebut. Hingga akhirnya masyarakat sepakat untuk mengelabui Kebo Iwa dengan berpura-pura membutuhkan pertolongan Kebo Iwa untuk membangun kembali rumah-rumah serta pura tempat peribadatan yang telah dirusak Kebo Iwa. 

Sebagai bayarannya penduduk yang diwakili oleh kepala kampung berjanji akan menyediakan makanan yang banyak kepada Kebo Iwa. Sang raksasa pun tergiur dengan tawaran penduduk desa dan bersedia untuk membangun kembali rumah-rumah dan pura yang telah dirusaknya dalam waktu singkat. 

Di saat yang sama, para penduduk desa disebutkan mengumpulkan kapur dalam jumlah yang banyak. Kemudian ketika Kebo Iwa sedang sibuk menggali sumur, dengan menggunakan kedua tangannya langsung untuk menggali tanah. Perlahan-lahan, sumur yang digali pun semakin dalam. Sesekali sang raksasa disebutkan beristirahat di dalam sumur ketika siang hari. 

Kemudian para penduduk menggunakan kesempatan ini untuk memusnahkan sang raksasa. Penduduk desa mengubur Kebo Iwa hidup-hidup, yakni menimbunnya dengan kapur yang begitu banyak. 

Kebo Iwa tubuhnya merasa panas akibat tercampurnya kapur dengan air, hingga disebutkan sang raksasan akhirnya mati tenggelam terkubur di dalam sumur yang ia gali sendiri. Hal itu akibat air yang bercampur dengan kapur dan menciptakan panas yang melepuhkan kulit.

Lama kelamaan air sumur terus mengalir deras lalu meluap dan banjir melanda desa tempat tinggal warga. Luapan sumur yang terus mengalir itu berubah menjadi danau yang kini di sebut Danau Batur. Sedangkan tumpukan tanah yang digali dari sumur tersebut menjadi sebuah gunung yang dinamai Gunung Batur. 

Kisah cerita rakyat ini diyakini oleh masyarakat sekitar sebagai asal-usul terbentuknya danau dan Gunung Batur. 

Namun, jika ditelisik dari sisi ilmu ilmiah, proses terbentuknya Danau Batur dikarenakan dua letusan Gunung Batur tua yang memiliki ketinggian lebih dari 3.000 meter di atas permukaan laut. 

Gunung Batur tua meletus sekitar 29.300 tahun yang lalu dan menghancurkan separuh bagian gunung bagian atas. Letusan dahsyat tersebut mengakibatkan oleh amblasnya dasar Gunung Batur. Ukuranya 13,8 kali 10 kilometer persegi melingkar dengan diameter 7,5 kilometer lalu membentuk dinding terjal sedalam kira-kira 400 meter, hingga muncul kaldera yang pertama. 

Selanjutnya letusan kedua yang terjadi sekitar 20.150 tahun yang lalu dari kawasan pusat kaldera dan Danau Batur. Letusan ini memicu kembali amblasnya dasar Gunung Batur yang membentuk kaldera melingkar di dalam kaldera pertama, terjadilah kaldera kedua yang membentuk topografi dinding terjal sedalam rata-rata 200 meter. 

Bagian daerah terendah Gunung Batur inilah yang kemudian membentuk menjadi danau yang disebabkan proses akumulasi air hujan yang sekarang dikenal sebagai Danau Batur.

Danau Batur saat ini merupakan salah satu destinasi wisata di Bali. Lokasinya yang berhawa dingin dan sejuk berada sekitar 65 km dari Kota Denpasar.

Di samping danau, berdiri kokoh Gunung Batur dengan ketinggian 1.717 meter di atas permukaan laut atau 686 meter dari permukaan air Danau Batur.

Sumber: dongeng cerita rakyat, Okezone, dan diolah dari berbagai sumber.

Editor: Reza Yunanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut