Sejarah Tari Legong di Bali, Warisan Budaya Dunia yang Tercipta dari Mimpi Raja Bali
Tari Legong ini berhubungan dengan unsur keagamaan dan budaya Bali. Tarian ini dipersembahkan pada acara keagamaan animisme, dimana hal tersebut adalah salah satu bentuk rasa syukur masyarakat Bali atas kenikmatan berupa keberkahan yang melimpah, baik itu rezeki, kesehatan, dan kenikmatan lainnya yang juga dirasakan keturunannya.
Gerakan Tari Legong yang Kompleks
Tari legong ini memiliki gerakan yang kompleks, setidaknya terdapat tiga elemen yang berasal dari tari gambuh. Ketiga gerakan dasar yang termuat dalam Panititaling Pagambuhan, meliputi Agem, Tandang dan Tangkep. Penjelasan lengkap sebagai berikut.
Agem
Gerakan dasar penari yang memerankan berbagai macam tokoh. Dalam melakukan gerakan ini, penari dituntut mampu memerankan karakter-karakter dalam cerita tari yang diusung.
Tandang
Gerakan tari ini berupa cara berjalan dan gerakan lainnya. Para wanita penari legong harus berjalan dan bergerak sesuai iringan gambuh. Gerakan tersebut meliputi ngelikas, ngeleog, nyelendo, nyeregseg, tandang nayog, tandang niltil, nayuh, dan agem nyamir.
Tangkep
Gerakan dasar ini berasal dari gabungan ekspresi pendukung. Elemen ini disebut dengan mimik wajah ketika penari memainkan kipas saat menari, antara lain.
Gerakan mata: Dedeling dan Manis cerengu
Gerakan Leher: Gulu Wangsul, Ngurat Daun, Ngilen, Ngeliet, dan Ngotak Bahu
Gerakan Jemari: Nyeliring, Girah, dan Nredeh
Gerakan Saat Memegang Kipas: Nyingkel, Nyekel, dan Ngaliput
Editor: Reza Yunanto