Risma Datangi Kintamani, Minta Bupati Bangli Siapkan Gudang Logistik di Desa Terunyan

BANGLI, iNews.id - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mengunjungi wilayah yang terdampak gempa Bali di Dusun Cemara Landung, Desa Terunyan, Kecamatan Kintamani, Bangli. Risma minta Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta menyiapkan gudang logistik berupa makanan dan bahan bakar. 

"Kalau musim hujan tolong semua mengungsi ke tempat yang aman. Jangan menunggu sampai longsor dulu baru ngungsi," kata Risma di Bangli, Senin (18/10/2021). 

Baca Juga

Longsor akibat Gempa, Batu Seukuran Mobil Tutup Akses Jalan Warga Kintamani

Desa Terunyan memang desa rawan bencana, karena lokasi rumah penduduk berada di bawah Bukit Abang yang rawan longsor. Risma minta agar ada lokasi aman untuk warga berlindungi jika longsor terjadi saat turun hujan. 

"Di mana kira-kira ada tempat aman untuk warga. Nanti saya siapkan tenda untuk mengungsi dan kelengkapan lain termasuk kasurnya juga," kata Risma.

Baca Juga

Jenazah Korban Gempa Bali Dimakamkan di Permakaman Khusus Desa Trunyan Kintamani

Warga menunjuk kawasan di tepi Danau Batur menjadi satu satunya kawasan aman jika longsor terjadi. Hal ini karena lahan lain sudah digunakan warga untuk menanam tanaman perkebunan seperti cabai dan bawang merah. 

Baca Juga

Kerugian akibat Gempa Bali Rp1 Miliar, 269 Rumah Warga Rusak Berat

Dalam kunjungannya ke Dusun Cemara Landung, Risma hanya berdiskusi bersama warga dan sesekali membagikan paket makanan untuk anak-anak yang ditemui di sepanjang jalan.

Risma juga tidak melihat langsung rumah warga yang rusak pascagempa karena masih rawan terjadi longsor susulan. 

Baca Juga

Haru, Bocah Korban Tewas Gempa Bali Dimakamkan di Denpasar

Melihat tingginya tebing yang rawan longsor di dekat rumah warga, Risma juga meminta untuk dibuatkan sodetan atau saluran air sehingga saat turun hujan, air dapat mengalir masuk ke Danau Batur.

Sementara keberadaan gudang logistik disiapkan jika terjadi bencana susulan seperti tanah longsor, tidak menunggu bantuan dari luar karena akses transportasi yang terbatas. 

Saat ini akses menuju Desa Terunyan hanya melalui jalur air yakni melewati penyeberangan Danau Batur menggunakan kapal motor. Akses jalan darat masih tertutup material longsor dengan batu berukuran besar dan menyulitkan alat berat, sehingga perlu dilakukan pemecahan.

Editor: Reza Yunanto