DENPASAR, iNews.id – Kasus tewasnya seorang penari rangda akibat tertusuk keris yang dibawa tujuh pepatih telah dilaporkan ke Polresta Denpasar. Sejumlah orang yang ada di lokasi kejadian termasuk pemilik rumah Jalan Sutomo Nomor 44, Pemecutan Kaja, Denpasar telah dimintai keterangan.
“Setelah kejadian itu, saya dipanggil oleh babin (bhabinkamtibmas) untuk mendampingi pengisi acara dan pemilik rumah yang diinterogasi polisi,” kata Kepala Kewilayahan Banjar Belong Gede, Made Rispong Arta Suda Negara, Sabtu (6/2/2021).
Menurutnya, anggota sekaa untuk prosesi napak pertiwi ini berkisar usia 16-19 tahun yang berjumlah 30 sampai 35 orang. Napak pertiwi merupakan ritual khusus untuk barong dan rangda.
Dari penjelasan yang diketahui Made menyebutkan, pepatih yang membawa keris tak mengetahui jika tusukan yang pertama telah melukai dada korban.
“Saat acara itu korban sudah ditusuk anggota pepatih dan ternyata menembus sampai ke jantung. Karena gamelannya terlalu keras dikira tidak terjadi apa-apa,” katanya.
Editor : Dewi Umaryati
Artikel Terkait