Seorang remaja 16 tahun meninggal setelah tertusuk keris yang dibawa para pepatih saat menari rangda di sebuah rumah Jalan Sutomo, Pemecutan Kaja, Denpasar, pada Kamis (4/2/2021) (Foto : Indira Arri)

DENPASAR, iNews.id – Jenazah GNEP (16), remaja yang tewas tertusuk keris saat menari rangda di sebuah rumah Jalan Sutomo, Desa Pemecutan Kaja, Denpasar, masih dititipkan di kamar jenazah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wangaya. Jasad korban tidak diautopsi karena belum ada permintaan dari keluarga maupun kepolisian. 

“Pasien datang diterima petugas di IGD (Instalasi Gawat Darurat) sudah meninggal pada Jumat (5/2/2021) sekitar pukul 02.00 Wita,” kata Kabag Publikasi RSUD Wangaya, Ketut Sutiyasa, Sabtu (6/2/2021). 

Dokter yang memeriksa korban menemukan luka di dada sebelah kiri. “Yang bersangkutan tidak dilakukan tes swab karena kematiannya tidak mengarah ke Covid-19,” katanya. 

Sebelumnya, korban menari mengenakan pakaian rangda saat menari napak pertiwi. Diiringi sekitar tujuh orang pepatih yang membawa keris, menusuk korban secara bergantian. 

Tiba-tiba korban roboh seperti kesurupan. Setelah pakaian rangdanya dibuka, ditemukan luka tusuk di dada.


Editor : Dewi Umaryati

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network