Suasana menjadi panik saat tubuh korban jatuh dan segera mendapat pertolongan. “Setelah korban roboh, baru suara gamelan berhenti dan korban ditolong,” kata Made Rispong.
Sementara para penari dan kelompok gamelan ini bukan warga asli dari Denpasar. “Mereka bukan asli warga sini saja. Yang meninggal ini saja dari Tuka, Dalung dan ada juga penarinya dari Ubud,” katanya.
Sementara Kelian Adat Belong Gede, Made Jaya Atmaja sudah mengingatkan dan menjelaskan kepada penyelenggara terkait keramaian di tengah pandemi. Sayang peringatan tersebut ternyata masih diabaikan.
“Saya masih ada hubungan keluarga dengan yang punya rumah dan sudah diingatkan soal potensi adanya kerumunan dalam acara ini,” kata Made Jaya.
Editor : Dewi Umaryati
Artikel Terkait