Selain itu juga ada satu napi yang belum bisa dimintai keterangan karena masih dirawat di RSUP Sanglah.
Jamaruli mengatakan, pihaknya tetap akan mencari siapa otak peracikan minuman oplosan yang menyebabkan keracunan itu.
"Kita harus mencari siapa otaknya," tuturnya.
Keracunan massal di Lapas Perempuan Kerobokan pada pekan lalu menyebabkan 21 orang warga binaan dilarikan ke RSUP Sanglah. Satu orang meninggal dunia dan satu masih dirawat karena gangguan ginjal berat.
Keracunan itu bersumber dari minuman oplosan cairan disinfektan dicampur minuman perasa jeruk Nutrisari
Editor : Reza Yunanto
Artikel Terkait