Luhut Minta Upacara Keagamaan di Bali Dibatasi : Kalau Enggak, Pasti Ada Klaster Baru

BULELENG, iNews.id - Menteri Kordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan meminta penyelenggaraan upacara keagamaan di Bali dibatasi. Kegiatan yang melibatkan banyak orang dalam waktu yang lama berpotensi menimbulkan klaster baru penyebaran Covid-19.
"Kita titip upacara-upacara keagamaan di-hold dulu," ujar Luhut.
Dia mencontohkan upacara Ngaben yang biasanya diikuti oleh ratusan bahkan ribuan orang, dan dilakukan lebih dari satu hari. Menurut Luhut hal itu sangat berisiko untuk menularkan Covid-19.
"Maaf saya sampaikan kalau Ngaben misalnya tadi saya dapat laporan seribu orang sampai 2-3 hari, ini pasti ada klaster baru. Pasti dampaknya akan luas," kata Luhut.
Karena itu dia meminta warga Bali untuk disiplin dengan tidak melakukan kegiatan yang menimbulkan kerumunan yang berisiko.
Dia meminta warga Bali untuk menahan diri agar penularan Covid-19 menurun sehingga tumbuh kepercayaan turis asing untuk berkunjung kembali.
"Biarlah kita sementara ini hidup berbeda dengan yang lalu. Karena kalau enggak, nanti turis internasional ragu untuk datang," ujarnya.
Editor: Reza Yunanto