Pemilik vila, Wayan Januarsa yang mendapat laporan perusakan tersebut mengaku terkejut dan langsung mendatangi lokasi.
Saat dirinya meminta para WNA itu untuk meninggalkan vila, dirinya malah diusir. Para WNA itu berdalih vila tersebut pemberian Tuhan.
Kewalahan menghadapi para WNA itu, dia memanggil seorang penerjemah bahasa Rusia.
"Kita kewalahan panggil penerjemah Rusia. Mereka mempelajari suatu ajaran apa yang bilang ini properti milik mereka," kata Januarsa ditemui di vilanya, Minggu (17/4/2022).
Tak sanggup mengatasi para WNA tersebut, Januarsa akhirnya meminta bantuan aparat kepolisian termasuk imigrasi dan keamanan desa.
Para WNA itu akhirnya diamankan di Rumah Detensi Imigrasi. Mereka dijadwalkan akan dideportasi.
"Kita panggil semua aparat karena ini sudah kriminal. Rusak semua pintu sama jendela," ujar Januarsa.
Sebelum menerobos masuk dan merusak vila milik Januarsa, para WNA tersebut ternyata hidup nomaden di kawasan Canggu dan Seminyak.
Mereka tiba di Bali pada Desember 2021 dengan visa kunjungan wisata dan diduga kehabisan uang.
Editor : Reza Yunanto
Artikel Terkait