BADUNG, iNews.id - Enam warga negara asing (WNA) di Bali berulah. Mereka menerobos masuk ke sebuah vila dan melakukan pengrusakan hingga menggunakan satu ruangan untuk tempat tinggal.
Saat diminta pergi, mereka menolak dan berdalih vila tersebut milik seorang WNA yang berasal dari pemberian Tuhan.
Keenam WNA itu adalah empat orang dewasa yakni Aleksandr Dorozhkin (24) asal Rusia, Diana Darii (44), Euginia Encov (31), Evgheni Encov (35) asal Republik Moldova, dan dua orang anak yakni Anastasia Encov (5) dan David Marestan (10) asal Republik Moldova.
Vila yang menjadi sasaran perusakan itu adalah Red Salt Cafe Villa and Huts di Jalan Munduk Kedungu, Desa Parerenan, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung.
Keempat WNA dewasa dan dua anak itu awalnya merusak pintu gerbang vila yang sudah dua tahun tak beroperasi karena pandemi ini.
Mereka lalu membuka paksa seluruh ruangan dengan merusak kunci. Setelah itu, mereka menggunakan salah satu ruangan di bagian belakang vila sebagai tempat tidur bersama.
Pemilik vila, Wayan Januarsa yang mendapat laporan perusakan tersebut mengaku terkejut dan langsung mendatangi lokasi.
Saat dirinya meminta para WNA itu untuk meninggalkan vila, dirinya malah diusir. Para WNA itu berdalih vila tersebut pemberian Tuhan.
Kewalahan menghadapi para WNA itu, dia memanggil seorang penerjemah bahasa Rusia.
"Kita kewalahan panggil penerjemah Rusia. Mereka mempelajari suatu ajaran apa yang bilang ini properti milik mereka," kata Januarsa ditemui di vilanya, Minggu (17/4/2022).
Tak sanggup mengatasi para WNA tersebut, Januarsa akhirnya meminta bantuan aparat kepolisian termasuk imigrasi dan keamanan desa.
Para WNA itu akhirnya diamankan di Rumah Detensi Imigrasi. Mereka dijadwalkan akan dideportasi.
"Kita panggil semua aparat karena ini sudah kriminal. Rusak semua pintu sama jendela," ujar Januarsa.
Sebelum menerobos masuk dan merusak vila milik Januarsa, para WNA tersebut ternyata hidup nomaden di kawasan Canggu dan Seminyak.
Mereka tiba di Bali pada Desember 2021 dengan visa kunjungan wisata dan diduga kehabisan uang.
Editor : Reza Yunanto
Artikel Terkait