Direktur RSUD Buleleng, Putu Arya Nugraha mengatakan korban ketika dibawa ke RSUD menunjukkan gejala penyakit rabies tipe agresif karena menunjukkan takut terhadap air dan udara. Air liur korban juga keluar secara berlebihan.
"Korban ada riwayat digigit anjing dan anjingnya juga mati. Sayangnya korban tidak segera melaporkan untuk mendapatkan vaksin," ucap Arya, Jumat (6/5/2022).
Arya Nugraha mengaku jika hingga April tahun 2022 ini sudah ada lima kasus rabies di RSUD Buleleng dan lonjakan kasus cukup tinggi dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya satu kasus. Untuk ketersedian var di RSUD Buleleng masih sangat mencukupi.
"Ini kondisinya cukup meminta kewaspadaan. Laporan dari tim ada lima kasus kematian diduga terinfeksi rabies," katanya.
Arya juga mengharapkan agar masyarakat lebih aktif menyampaikan informasi kasus gigitan pada pemerintah. Sehingga bisa diberikan upaya pencegahan.
Editor : Nani Suherni
Artikel Terkait