Graha Wicaksana juga menegaskan bahwa pelibatan publik sangat diperlukan, terutama mengingat wilayah Kuta memiliki populasi anjing liar yang cukup banyak dan berpotensi menimbulkan penularan rabies yang berdampak negatif terhadap pariwisata.
"Khususnya di daerah kami, yakni daerah Kuta banyak juga adanya anjing liar sehingga rawan terjadi penularan rabies, yang dapat berimplikasi negatif pada pariwisata. Terlebih isu rabies sangat sensitif sekali, jika wisatawan yang berlibur di Kuta terjangkit rabies," ujarnya.
Melalui agenda sosialisasi ini, pihaknya berharap masyarakat semakin memahami pentingnya langkah pencegahan rabies agar tidak menjadi isu yang mencoreng citra destinasi wisata internasional.
"Melalui sosper ini, kami harapkan masyarakat dapat memahami dan menyadari betapa pentingnya pencegahan yang harus dilaksanakan, sehingga permasalahan rabies ini tidak menjadi konsumsi internasional," tutur politisi asal Kuta ini.
Editor : Anindita Trinoviana
Artikel Terkait