4. Perang Pandan
Perang Pandan juga dikenal sebagai Mekare-kare atau Ngerebeg adalah sebuah tradisi unik yang berasal dari Desa Tenganan. Tradisi ini adalah bentuk perayaan ritual yang dilakukan oleh masyarakat Bali Aga, yang merupakan kelompok etnis asli 5. Bali sebelum kedatangan budaya Hindu di pulau ini.
Dalam tradisi ini, para pria dari desa tersebut akan bertarung satu lawan satu dengan menggunakan daun pandan yang telah dikeringkan dan dilipat menjadi senjata. Daun pandan ini keras dan berduri, sehingga dapat menyebabkan luka dan goresan pada tubuh.
Tujuan dari Perang Pandan ini bukanlah untuk melukai atau membunuh lawan, melainkan sebagai bagian dari ritual keagamaan untuk menghormati Dewa Indra, dewa perang dalam agama Hindu.
5. Saraswati
Upacara Saraswati ini dirayakan untuk menghormati Dewi Saraswati, yang dianggap sebagai dewi ilmu pengetahuan, seni, dan musik dalam agama Hindu yang dilakukan setiap 210 hari sekali sesuai kalender Bali pada hari Sabtu Umanis Watugunung.
Masyarakat Bali melakukan upacara di pura. Altar atau tempat suci didekorasi dengan indah, diberi penjor (hiasan bambu) dan ditempatkan dengan persembahan berupa bunga, buah-buahan, makanan, dan alat-alat ilmu pengetahuan.
Upacara Saraswati tidak hanya sekadar ritual keagamaan, tetapi juga memiliki makna filosofis. Ini adalah saat yang tepat bagi orang-orang Bali untuk merenungkan nilai-nilai ilmu pengetahuan, seni, dan musik dalam kehidupan mereka serta untuk merayakan kemajuan intelektual dan spiritual.
Editor : Reza Yunanto
Artikel Terkait