get app
inews
Aa Text
Read Next : Viral Gadis Desa di Labusel Menikah dengan Pria Inggris, Kenal via Medsos

Sosok Sarah Gilbert, Penemu Vaksin AstraZeneca yang Tak Berharap Keuntungan dari Hak Paten

Senin, 19 Juli 2021 - 14:40:00 WITA
Sosok Sarah Gilbert, Penemu Vaksin AstraZeneca yang Tak Berharap Keuntungan dari Hak Paten
Sarah Gilbert, ilmuwan Universitas Oxford, Inggris penemu vaksin AstraZeneca. (Foto: Reuters)

Pada 30 Desember 2020, vaksin corona AstraZeneca yang dia kembangkan bersama dengan Oxford Vaccine Group telah disetujui untuk digunakan di Inggris. Pada Februari lalu, penggunaan vaksin itu pun disetujui oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Tahun ini, Gilbert dianugerahi gelar kebangsawanan Dame Commander of the Most Excellent Order of the British Empire (DBE) dari Kerajaan Inggris, atas jasanya pada ilmu pengetahuan dan kesehatan masyarakat.

Pada tahun ini pula, perempuan itu juga dianugerahi Penghargaan Putri Asturias untuk kategori penelitian ilmiah.

Di luar semua prestasi itu, ada satu keunggulan lain yang dimiliki Gilbert: rasa kemanusiaan yang tinggi. Dia rela melepaskan hak paten atas vaksin Covid yang dia kembangakan bersama Oxford-AstraZeneca. 

Sudah menjadi rahasia umum, hak paten menjadi rebutan para kapitalis untuk meraup pundi-pundi uang dengan sebanyak-banyaknya. Dengan hak paten atas vaksin Covid, seorang ilmuwan bisa menjadi superkaya.

Namun, Gilbert mengesampingkan ambisi semacam itu. Dia lebih memilih untuk tidak mengklaim semua hak kekayaan intelektual atas vaksin temuannya. Gilbert berharap, dengan cara begitu harga vaksin bisa murah sehingga dapat diakses seluruh lapisan masyarakat.

Editor: Reza Yunanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut