Pekerja Anak Jalanan Meningkat Dua Kali Lipat selama Pandemi di Bali

DENPASAR, iNews.id - Pandemi Covid-19 membuat anak di Bali yang bekerja di jalan semakin banyak. Jumlahnya dua kali lipat dari sebelumnya.

"Kalau dibandingkan dari sebelumnya, lebih banyak sekarang," kata Komisioner Komisi Penyelenggara Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Bali, Ni Luh Gede Yastini di Denpasar, Selasa (9/11/2021).

Baca Juga

Lahir dan Besar di Kuta Bali, WNA Inggris Ajukan Diri Jadi WNI

Yastini mengatakan, anak yang turun ke jalan untuk mengamen atau mengasong meningkat jumlahnya di masa pandemi Covid-19. Tim KPPAD Bali bisa mendapat 200 orang, namun sekarang bisa dua kali lipat. 

"Kalau dulu dengan cara minta-minta sekarang bisa dengan jualan tisu dan sebagainya," ujarnya.

Baca Juga

Perekam Video Mesum Pelajar SMK di Bali Ngaku Sebar ke Grup WA Pemuda Desa

Dia menjelaskan, anak yang saat ini bekerja di jalanan terdiri atas anak yang memang sudah beberapa kali dibina, dan juga ada anak yang baru turun ke jalanan. 

Baca Juga

Perekam Video Porno Pelajar SMK Gianyar Ditangkap, Ditetapkan Tersangka

Mereka melakukan sendiri-sendiri seperti mengemis, berjualan, baik itu berkelompok maupun dibawa oleh orang tuanya.
 
Dari pendataan, beberapa dari anak-anak tersebut kategori bisa sekolah. Namun kesulitan tidak hanya terlihat dari bisa atau tidaknya mengenyam pendidikan, melainkan kesulitan dalam mengakses administrasi.
 
"Cukup berat memang karena persoalan anak tidak hanya sekolah. Mereka ingin sekolah tapi banyak kendala termasuk administrasi," ujarnya.

Yastini mengajak peran pemerintah daerah sesuai asal dari anak-anak tersebut menggunakan aturan adat dan ada konsekuensi dari sanksi-sanksi yang berlaku. 

Baca Juga

Pengamen Berbaju Adat Bali Kembali Ramai di Denpasar, Satpol PP Turun Tangan

"Jika perlu diterapkan dua sanksi yaitu sanksi dari daerah asal dan sanksi dari wilayah tempatnya ditemukan mengamen dan sebagainya," katanya.

Editor: Reza Yunanto