get app
inews
Aa Text
Read Next : PVMBG: Status Gunung Marapi di Sumbar Turun Jadi LeveL II Waspada

Pantau Aktivitas Gunung Agung, PVMBG Terbangkan Pesawat Tanpa Awak

Senin, 22 Januari 2018 - 22:10:00 WITA
Pantau Aktivitas Gunung Agung, PVMBG Terbangkan Pesawat Tanpa Awak
Hasil visual pengamatan kawah Gunung Agung dengan menggunakan pesawat drone. (Foto: dok PVMBG)

KARANGASEM, iNews.id – Pesawat tanpa awak atau drone kembali digunakan Pusat Vulkanologi Dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) untuk memantau aktivitas kawah Gunung Api, di Karangasem, Bali. Pengamatan secara visual itu penting untuk mengetahui kondisi terkini gunung api yang masih berstatus Awas tersebut.

Pesawat drone ini membawa alat multi gas untuk bisa mendeteksi konsentrasi gas CO2 di bagian kawah gunung api,” ujar Staf Geokimia PVMBG Ogan Saing, Senin (22/1/2018).

Dia mengatakan, penerbangan pesawat tanpa awak ini sudah yang kesekian kali untuk memantau aktivitas kawah. Apalagi dalam sepekan terakhir, sering terjadi letusan kecil dan erupsi Gunung Agung.

Dalam pemantauannya, drone membawa tiga alat sensor khusus yang terpasang pada bagian badan pesawat. Alat itu memiliki fungsi untuk mengukur rasio gas karbon dioksida (CO2) terhadap sukfur dioksida (SO2) dalam kawah gunung api tersebut.


Dari hasil pengamatan, didapatkan data yang menunjukkan rasio gas dalam kawah cenderung menurun dibandingkan pada pertengahan bulan Desember lalu. Meski begitu, hingga saat ini aktivitas vulkanis gunung terpantau masih tinggi ditandai dengan embusan asap yang tebal dari hasil pengamatan visual.

“Hasil pengamatan visual ini sangat berguna untuk mengetahui kondisi gunung api,” katanya.

Dia menambahkan, meski secara umum rasio gas dalam kawah  Gunung Agung menurun, PVMBG belum bisa memberikan rekomendasi baru terkait aktivitas terkini. Hal ini karena pengamatan visual masih akan dijalankan hingga 26 Januari mendatang dan setelah itu baru baru bisa diambil kebijakan baru.

Hingga Senin (22/1/2018) sore, kondisi Gunung Agung masih berada di level empat Awas. Terhitung sejak pukul 06.00 hingga 12.00 Wita, jumlah gempa embusan sebanyak 8 kali, gempa vulkanik dangkal sekali, serta tremor terus-menerus dengan amplitudo satu hingga 2 milimeter. Warga masih diimbau tetap menjauhi rekomendasi zona bahaya sekitar 6 kilometer (km) dari puncak gunung.

Editor: Donald Karouw

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut