Kronologi Penemuan Mayat Mahasiswa Aldi Sahilatua Nababan, Pemilik Kos Curiga Ada Darah di Bawah Pintu Kamar
Namun, saat jenazah sampai di Medan, orang tua korban mencabut surat pernyataan penolakan autopsi yang sebelumnya dibuat. "Orang tua korban minta dilakukan autopsi di RS Bhayangkara Medan,” katanya.
Kakar Aldi Sahilatua Nababan, Monalisa Nababan sebelumnya mengaku mendapat kabar adiknya tewas Sabtu (18/11/2023) pagi. Saat itu, petugas Polsek Kuta Selatan meneleponnya.
"Saya ditelepon polisi dari Kuta Selatan yang menyampaikan adik saya meninggal dunia di kamar kosnya," kata Monalisa saat ditemui di RS Bhayangkara, Rabu (22/11/2023).
Keluarga yang syok segera mereka menghubungi kerabat di Bali untuk memastikan informasi tersebut. Mereka mendapat kabar, kondisi Aldi saat ditemukan sangat mengenaskan. Banyak luka lebam di sekujur tubuh dan alat kelaminnya rusak.
"Alat kelaminnya rusak, semacam ada sobek. Dari situlah keluar darah. Ada darah di bagian mulut dan hidung juga. Ada memar lengan tangan kanan dan engselnya bergeser," ungkapnya.
Monalisa mengatakan, kerabat di Bali juga menyebutkan lantai kamar Aldi penuh darah saat mayatnya ditemukan. Meski kematian Aldi mencurigakan, keluarga merasa tidak mendapat keterangan jelas dari polisi yang menangani kasus itu. Mereka kemudian meminta agar jenazah Aldi dikirimkan dari Badung, Bali, ke Medan untuk selanjutnya diautopsi dan mengungkap penyebab kematiannya.
"Kami merasa dipersulit dengan pernyataan-pernyataan mereka (polisi). Makanya, kami putuskan mayat dikirim dari Bali ke Medan pada Minggu siang. Jenazah baru tiba di Medan Senin subuh. Sampai di Medan, baru kami minta diautopsi," ujar Monalisa.
Keluarga menduga kuat Aldi dibunuh karena menemukan banyak kejanggalan. Mereka berharap, setelah autopsi di RS Bhayangkara Medan, penyebab kematian Aldi segera terungkap.
Editor: Maria Christina