get app
inews
Aa Text
Read Next : Ketua DPRD Badung Targetkan Dua Raperda Inisiatif Tiap Tahun

Duta Kabupaten Badung Tampil Memesona di Parade Busana Adat Khas Daerah se-Bali

Selasa, 09 Juli 2024 - 14:39:00 WITA
Duta Kabupaten Badung Tampil Memesona di Parade Busana Adat Khas Daerah se-Bali
Duta Kabupaten Badung menampilkan busana yang bertemakan Dharma Cakra Wastra pada Parade (Utsawa) Busana Adat Khas Daerah se-Bali dalam PKB ke-46. (Foto: dok Pemkab Badung)

Penata Busana Kawya Gaya Bebadungan Ni Nyoman Budawati mengungkapkan, selendang Brahmara menjadi ciri khas di Kabupaten Badung dan menjadi pembeda antara kabupaten lainnya.

“Yang membedakan riasan Kabupaten Badung lainnya adalah terlekat dalam sebuah selendang bernama selendang Brahmara. Nah, dalam selendang Brahmara ini mencerminkan riasan Kabupaten Badung yang diambil dalam riasan khas Puri Mengwi. Selain selendang Brahmara, juga terletak pada kain kamen yang menggunakan motif bun kacang, yang menandakan kita di Kabupaten Badung memiliki Puri yang sangat terkenal dan tersohor pada masanya yaitu, Puri mengwi,” ujarnya.

Selain itu, dalam payasan khas di Kabupaten Badung, payas utama yang diberi nama Kawya yang diambil dari julukan lain dari Puri Mengwi. Ini diperuntukkan untuk laki-laki yang menggunakan udeng sebagai ciri khasnya. Dan ciri khas untuk perempuan diberi nama pusung tanduk gaya Mengwi," tutur Penata Busana Kawya Gaya Bebadungan itu.

Sedangkan, Penata MUA Kabupaten Badung I Wayan Awi Marwida merasa sangat senang diberikan kesempatan untuk berkarya dan juga mengembangkan lagi tradisi yang sudah ada, khususnya di Kabupaten Badung.

Sementara itu, Perwakilan DWP Kabupaten Badung mengapresiasi penampilan dari Duta Kabupaten Badung serta menyampaikan agar terus berkreativitas dan tampil maksimal.

“Untuk para desainer, perancang busana, dan para pencipta karya busana adat, khusunya Kabupaten Badung selalu tampil maksimal dan ke depannya agar lebih ditingkatkan lagi serta tetap berkreativitas. Saya sangat apresiasi terhadap penampilan Duta Badung hari ini,” ucapnya.

Dengan mengambil tema 'Dharma Cakra Wastra', para perancang ingin menyampaikan pesan yaitu keberlangsungan busana dalam kehidupan adat Bali terus berputar, sesuai dengan perkembangan zaman tanpa merubah pakem yang ada. Bali boleh maju dengan perkembangan zaman. Bali boleh ikut dalam arus globalisasi, namun jangan sampai akar adat, budaya Bali tergerus oleh semua itu.

Editor: Anindita Trinoviana

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut