DPRD Badung Ingatkan Penyusunan RAPBD 2026 Harus Berdasarkan Kondisi di Lapangan
BADUNG, iNews.id - DPRD Kabupaten Badung menyoroti realisasi pendapatan daerah yang bersumber dari pajak pada tahun anggaran 2025, kemungkinan meleset dari target yang ditetapkan.
Anggota Komisi III DPRD Badung, I Nyoman Satria menyampaikan bahwa penyusunan RAPBD 2026 nantinya harus didasarkan pada kondisi nyata di lapangan, bukan sekadar optimisme berlebihan.
“Kita tidak tahu apa yang akan terjadi di tahun 2026. Bisa saja muncul kejutan global perang di kawasan Asia, gejolak ekonomi, atau hal-hal tak terduga lainnya. Karena itu, lebih baik APBD kita disusun berdasarkan fakta yang ada sekarang,” ujarnya, Kamis (23/10/2025) usai menerima kunjungan DPRD Sumenep di Puspem Badung.
Menurutnya, meski pendapatan daerah Badung dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan kenaikan, penyusunan anggaran perlu lebih hati-hati, terlebih realisasi PAD yang sampai saat ini masih belum mencapai target.
“Kalau tahun 2025 kita lihat realisasi PAD sekitar Rp7 triliun sampai Rp7,5 triliun, ya realistisnya kita pasang di angka itu saja untuk tahun 2026," katanya.
Editor: Anindita Trinoviana