get app
inews
Aa Text
Read Next : Ketua DPRD Badung Terima Kunjungan Ketua DPM Fakultas Hukum Universitas Udayana

Covid-19 Varian Delta Lebih Mematikan? Guru Besar Udayana: Belum Ada Datanya

Selasa, 22 Juni 2021 - 17:00:00 WITA
Covid-19 Varian Delta Lebih Mematikan? Guru Besar Udayana: Belum Ada Datanya
Virus corona varian Delta dari India sudah masuk ke Indonesia. (Foto: Ilustrasi)

JAKARTA, iNews.id -  Varian baru virus corona (Covid-19) Delta dari India sudah masuk ke Indonesia. Apakah varian baru virus corona B1617 itu lebih mematikan dari virus awalnya?

Guru Besar Universitas Udayana, I Gusti Ngurah Kade Mahardika mengatakan, hingga saat ini belum ada data yang menunjukkan bahwa varian Delta ini lebih mematikan.

“Asosiasi klinisnya memang belum ada data bahwa virus ini (varian Delta) lebih mematikan. Belum ada data,” ujar Mahardika secara virtual, Selasa (22/6/2021).

Mahardika mengatakan, varian Delta yang mengalami perubahan gen ada kemungkinan lebih infeksius atau lebih mudah menular dari orang ke orang. 

“Tapi kemudian nampaknya memang virus ini mudah menular karena ada perubahan gen, satu tempat protease virus ini yang mengalami perubahan yang kemungkinan lebih infeksius itu bahasanya, lebih menular dari orang ke orang,” katanya.

Mahardika menjelaskan, virus corona varian Delta di tempat asalnya India yang muncul pertama kali pada Mei 2021 lalu bisa menyebabkan kenaikan hingga 400.000 kasus. Namun, kini dalam seminggu terakhir kasusnya menurun 50.000 sampai 80.000 kasus per hari.

“Tetapi, syukurnya, negara India di mana virus ini pertama muncul di awal Mei itu kasusnya sampai 400.000 per hari, tapi kemudian dalam waktu 1 minggu terakhir itu sudah menurun menjadi 50.000 sampai 80.000 kasus per hari,” katanya.

Karena itu, menurut Mahardika, asosiasi bahwa virus Covid-19 varian Delta ini lebih mudah menular dan lebih ganas belum ada. 

“Jadi, asosiasi bahwa dia itu menyebabkan lebih mudah menular dan lebih ganas belum ada. Kita syukuri dulu, itu yang kita hadapi.” tuturnya.

Sementara saat ini proporsi penyebaran varian Delta masih di kisaran angka 20 persen dalam dua minggu terakhir ini. 

“Varian Delta yang menarik, jadi yang tadinya hanya 2-3 persen sampai 5 persen di dunia, bahwa satu sampai dua minggu terakhir itu melonjak 20 persen virus dunia itu sudah digolongkan oleh varian Delta,” ujarnya.

Editor: Reza Yunanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut