BritAma Tanam 30.000 Mangrove di Benoa Bali, Jaga Ekosistem Pesisir dan Kelestarian Bumi

Sementara perwakilan UPTD Tahura Ngurah Rai Yuda Wibawa menyambut positif gerakan penanaman mangrove yang digagas BRI melalui program BritAma Tanam Kebaikan. Saat ini kawasan hutan mangrove yang dikelola Tahura Ngurah Rai mencapai 1.373,5 hektare, mulai dari Pantai Mertasari sampai Tanjung benoa. Sekitar 5 sampai 7 hektare di antaranya dalam kondisi kritis.
"Yang masuk lahan kritis memang tidak banyak, sekitar lima sampai tujuh hektare akibat bekas pelanggaran kawasan, bangunan rumah masyarakat yang melewati batas kawasan. Meski sedikit dari luasan hutan, lahan kritis ini tetap kami rehabilitasi," kata Yuda.
Agar proses tingkat keberhasilan reboisasi atau penanaman kembali pohon mangrove ini tinggi, digunakan sistem guludan agar mangrove tumbuh lebih baik, daripada sistem konvensional. Sayangnya, cara ini masih terkendala perawatan karena di lahan penanaman banyak ditemukan sampah plastik yang mengganggu pertumbuhan mangrove.
Sementara Founder BenihBaik.com, Andy F Noya mengatakan bahwa kondisi lingkungan dan bumi semakin mengkhawatirkan. Untuk memulihkan kondisi bumi yang dalam keadaan kritis dibutuhkan gerakan bersama.
"Gerakan ini (penanaman mangrove) tidak hanya di Bali saja, tetapi serentak dilakukan di Sorong (Papua), Makassar, Lampung, Semarang. Semoga Tuhan membalas kebaikan teman-teman BRI dan semua yang berkontribusi dalam kegiatan ini,” katanya.
Gerakan BRI yang gaungnya sudah dikenal luas di seluruh Indonesia mungkin terlihat kecil, namun menjadi besar jika dilakukan secara bersama-sama.
Editor: Maria Christina