get app
inews
Aa Text
Read Next : Vandalisme Bendera Merah Putih di Jembrana, Polisi Gerak Cepat Tangkap 2 Pelaku

Beredar Brosur Ajakan Unjuk Rasa dan Penjarahan di Bali, Polisi Masih Selidiki

Kamis, 22 Oktober 2020 - 04:18:00 WITA
Beredar Brosur Ajakan Unjuk Rasa dan Penjarahan di Bali, Polisi Masih Selidiki
Kabid Humas Polda Bali Kombes Syamsi. (iNews.id/Indira Arri)

DENPASAR, iNews.id - Sejumlah brosur berisi ajakan menggelar aksi unjuk rasa beredar di beberapa lokasi di Kota Denpasar. Isi ajakan itu mengandung kata-kata provokatif untuk berbuat rusuh dan aksi penjarahan.

Polda Bali beserta jajaran Polresta Denpasar saat ini masih menyelidiki terkait beredarnya brosur tersebut.

"Itu brosurnya sudah kami dapat. Tapi pelakunya belum kami tahu siapa. Masih diselidiki. Kalau sudah tahu kan sudah kami amankan, tapi sampai sekarang masih penyelidikan," ujar Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol Syamsi saat dihubungi di Denpasar, Rabu (21/10/2020) malam.

Sejauh ini belum ada saksi yang bisa diminta keterangan. Sementara terkait dengan pemasangan brosur yang tertempel di sejumlah titik lokasi juga belum diketahui. Dalam brosur tersebut tertulis aliansi Bali Tidak Diam (kelompok gabungan mahasiswa yang menolak UU Omnibus Law Cipta Kerja.

"Itukan kami belum tahu siapa yang memasang. Yang jelas kami selidiki dan fokus menyiapkan pasukan untuk pengamanan unjuk rasa yang dilakukan besok (22/10)," katanya.

Sementara Koordinator Lapangan Aliansi Bali Tidak Diam Abror Torik Tanjilla membantah brosur tersebut berasal dari kelompoknya.

"Ciri-ciri dari brosur yang dibuat dan disebarkan Aliansi Bali Tidak Diam hanya terdiri atas dua warna, yaitu hitam dan putih. Tidak pernah ada narasi ajakan melakukan aksi kerusuhan seperti brosur yang dituduhkan kepada kami," ujar Abror.

Dia menegaskan, Aliansi Bali Tidak Diam tidak pernah mencetak satu pun brosur selain warna hitam dan putih. Selain itu tidak pernah melakukan dan menginisiasi aksi kerusuhan.

"Anehnya, brosur yang benar dari Aliansi Bali Tidak Diam baru satu jam dipasang sudah banyak yang dilepas dan sengaja dirusak orang tidak dikenal dengan dirobek atau dilepas dari perekatnya," kata Abror.

Editor: Donald Karouw

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut