Tradisi megeburan ( perang lumpur) di desa sekumpul (Foto: Facebook/@robbykadek2)

Selain itu, tradisi Megeburan ini memiliki arti yang mendalam. Setelah selesai Upacara Adat Piodalan para perempuan akan berendam di sumber air untuk melakukan pembersihan jiwa dan raga.

Jadi tidak heran jika para perempuan Bali akan banyak mengunjungi sumur air untuk mengikuti tradisi pembersihan jiwa. Masyarakat setempat percaya dengan pembersihan jiwa itu yang dimaksud adalah pembersihan tubuh dan pikiran dari hal-hal yang negatif. 

Akan tetapi, tempat sumber air untuk melakukan Tradisi Megeburan ini bukanlah sumur air biasa. Para petinggi adat dan tokoh Agama Hindu di Bali akan menentukan sumber air yang memiliki nilai magis dan aura religi yang kental dan tinggi. 

Keseruan akan semakin terasa ketika di tengah tradisi megeburan semua perempuan yang biasanya berjumlah puluhan akan mengejar satu orang pria yang paling disukainya untuk ikut melempar air di sumber air.

Tidak hanya itu, pria yang sudah tercebur ke sumber mata air itu akan ditelanjangi oleh seluruh perempuan yang ikut Tradisi Megeburan. Semua perempuan akan bersorak ceria ketika satu orang pria itu berhasil melepas seluruh pakaiannya.

Di sisi lain Tradisi Megeburan Bali Utara ini merupakan bentuk pengekspresian masyarakat Bali. Hal ini menunjukan bahwa sesungguhnya masyarakat Bali yang masih melakukan tradisi Megeburan ini merupakan masyarakat yang heboh dan seru.


Editor : Nani Suherni

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2 3
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network