BADUNG, iNews.id - Fakta jatuhnya helikopter PK-WSP type Bell 505 di tebing kawasan Suluban, Desa Pecatu, Kuta Selatan, Badung, Bali mulai terungkap. Salah satu temuan awal menunjukkan, jatuhnya helikopter kemungkinan bukan karena helikopter yang terbang terlalu rendah, namun karena pilot Dhedy Kurnia Sentosa terlambat menghindari tali layang-layang.
Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah IV, Agustinus Budi Hartono mengatakan, pilot mengaku baru melihat ada layang-layang yang terbang pada ketinggian lebih dari 1.000 kaki atau lebih dari 304 meter. Sedangkan helikopter, kata dia sudah terbang di ketinggian 1.000 kaki.
"Tapi yang pasti helikopter tersebut terbang sudah diberikan izin oleh AirNav Indonesia untuk terbang di ketinggian tersebut. Memang ketinggian 1.000 feet request AirNav Indonesia itu diperbolehkan," ujar Agustinus di Badung, Bali, Sabtu (20/7/2024).
Menurutnya, kepastian penyebab jatuhnya helikopter PK-WSP masih menunggu proses penyelidikan oleh Komite Keselamatan Nasional Transportasi (KNKT). Sementara, kata dia kemungkinan jatuhnya helikopter akibat terlilit tali layang-layang masih terus didalami.
"Berdasarkan fakta di lapangan, saya sudah melihat langsung di lokasi kejadian dan ternyata memang terlilit tali layang-layang," ucapnya.
Editor : Kurnia Illahi
Artikel Terkait