Modusnya yaitu dengan memalsukan data otentik nasabah berupa nomor handphone ke dalam sistem data base bank. Selanjutnya terjadi pemindahbukuan dana deposito nasabah ke rekening yang telah disiapkan tersangka. Saat customer service melakukan konfirmasi, nomor handphone yang dihubungi yakni nomor yang telah diganti tersangka.
Kejahatan itu terbongkar setelah para nasabah tidak bisa mencairkan dana depositonya sekitar akhir 2020. Menurut pihak bank, para nasabah tidak lagi punya dana deposito karena telah dilakukan penarikan sebelumnya.
Menanggapi vonis hakim, Charlie Usfunan selaku pengacara terdakwa menyatakan pikir-pikir untuk mengajukan banding. Sikap serupa dilakukan jaksa yang sebelumnya mengajukan tuntutan 9 tahun penjara.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait