Dengan berpakaian adat khas Bali, mereka membantu para jemaah yang datang seperti menyeberangi jalan hingga memarkirkan kendaraan.
Hal ini dilakukan agar para jemaah bisa mengikuti ibadah dengan tertib dan nyaman. Saat salat berlangsung, mereka tampak sigap berjaga di beberapa lokasi.
"Dari jam 6 pagi sampai selesai salat nanti kita berjaga," kata salah satu pecalang, I Wayan Gede Arimbawa.
Arimbawa mengatakan, keterlibatan pecalang sudah menjadi tradisi toleransi antarumat beragama di Denpasar, khususnya di Desa Adat Lumintang.
Editor : Reza Yunanto
Artikel Terkait