Lebih lanjut, Adi Arnawa menyebutkan, dari sisi pembiayaan daerah, penerimaan pembiayaan terdiri dari Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) tahun sebelumnya sebesar Rp159,4 miliar, serta penerimaan pembiayaan utang daerah sebesar Rp1,3 triliun yang akan dipergunakan untuk pembebasan lahan dan pembangunan infrastruktur jalan di wilayah Kuta Utara dan Kuta Selatan.
Sedangkan, pengeluaran pembiayaan meliputi penyertaan modal daerah pada PT Bank BPD Bali sebesar Rp300 miliar, serta pembayaran kewajiban utang daerah sebesar Rp329 miliar.
Ditemui usai acara, Bupati Adi Arnawa menyampaikan akan mendorong optimalisasi pendapatan pajak daerah untuk dapat mencapai target yang dirancang.
"Mudah-mudahan apa yang menjadi rancangan yang kami sampaikan, bisa ditindaklanjuti, tentu dengan mendorong untuk lebih mengintensifkan terkait optimalisasi pendapatan daerah," ujarnya.
Lebih lanjut, dia menyampaikan komposisi kontribusi PAD terhadap belanja daerah yang menunjukkan fiskal Badung yang tinggi.
“Berdasarkan komposisi tersebut, kontribusi PAD terhadap belanja daerah mencapai 87,03 persen, menunjukkan kapasitas fiskal Badung yang kuat serta kemandirian ekonomi daerah yang tinggi,” ucap Bupati asal Pecatu ini.
Editor : Anindita Trinoviana
Artikel Terkait