Gunung Agung di Karangasem, Bali. (Foto: ANTARA)

DENPASAR, iNews.id - Para pemandu gunung di Bali menolak rencana Gubernur Bali Wayan Koster yang akan menutup wisata pendakian gunung. Kebijakan itu akan mempengaruhi perekonomian masyarakat yang bergantung dari sektor wisata tersebut.

"Semua sisi harus dilihat termasuk aspek kebutuhan masyarakat," kata Sekretaris Forum Komunikasi Pemandu Wisata Pendakian Gunung Agung, Wayan Widi Yasa di Denpasar, Kamis (8/6/2023).

Dia mengatakan, para pemandu sependapat bahwa gunung di Bali merupakan kawasan suci yang harus dijaga. 

Selama menjalani aktivitas sebagai pemandu gunung bagi wisatawan, para pemandu pun selalu menjaga dan merawat gunung termasuk jalur menuju pura suci di lereng Gunung Agung.

Pria yang sudah menjadi pemandu gunung sejak 2001 itu mengatakan ada 189 orang yang menggantungkan hidup sebagai pemandu gunung.

Mereka tersebar di sembilan jalur pendakian di Gunung Agung yang merupakan gunung tertinggi di Pulau Bali. Tarif minimal untuk jasa pemandu pendakian adalah Rp550.000. 

Terkait rencana penutupan aktivitas wisata pendakian gunung ini, para pemandu yang tergabung dalam forum tersebut telah melayangkan surat keberatan.

Seperti diketahui, Gubernur Bali Wayan Koster berencana menutup aktivitas pendakian di 22 gunung yang ada di Bali. 

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali masih menggodok peraturan daerah yang mengatur hal tersebut.

Untuk mengatasi keluhan para pemandu, Pemprov Bali berencana mengangkat mereka sebagai tenaga kontrak penjaga gunung dan penjaga hutan.


Editor : Reza Yunanto

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network