DENPASAR, iNews.id - Berhasil mengekspor beras organik, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menantang Pemerintah Provinsi Bali untuk mengembangkan pertanian organik.
Pemprov Bali diminta meningkatkan nilai ekspor pertanian paling tidak tiga kali lipat dari nilai ekspor tahun 2019 sekitar Rp530 miliar.
"Tidak hanya tiga kali lipat, lima kali lipat pun bisa. Namun, ini harus dikerjakan dari awal, pasarnya dipersiapkan dengan baik," ucapnya Syahrul Yasin Limpo di Wantilan Kertasabha, Denpasar, Sabtu (4/1/2020).
BACA JUGA: Inspeksi Pendatang di Benoa, Petugas Temukan Penumpang Membawa Samurai
Dia menilai, langkah Gubernur Bali Wayan Koster menerapkan pertanian organik sudah tepat. Dengan sistem tersebut, kualitas produksi pertanian jelas menjadi lebih sehat dan lebih berkualitas.
"Sudah benar Pak Gubernur mendorong produk pertanian organik untuk ekspor dan kami siap membantu," ujarnya.
BACA JUGA: Bali Siagakan Alutsista untuk Antisipasi Bencana Alam
Menanggapi tantangan Syahrul, Wayan Koster akan melibatkan semua komponen masyarakat, termasuk pihak desa adat supaya produksi pertanian sesuai target.
"Kami akan mendorong desa adat mengeluarkan 'perarem' atau kesepakatan adat tertulis, supaya masyarakat di desa itu lebih cepat melaksanakan karena dengan sistem ini lebih berkualitas dan lebih sehat," kata Wayan Koster.
Editor : Nani Suherni
Artikel Terkait