DENPASAR, iNews.id – Polda Bali, Kodam IX/Udayana, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) serta BMKG Bali menyiapkan sejumlah alat utama sistem pertahanan (alutsista) untuk mengantisipasi bencana alam. Hal itu perlu dilakukan untuk mengantisipasi potensi bencana alam seperti banjir yang melanda kawasan lain di Indonesia.
Hal itu disampaikan Karo Ops Polda Bali Kombes Pol Djoko Prihadi saat memberi sambutan dalam apel bersama penanggulangan bencana di Lapangan Mako Brimob Tohpati, Bali, Sabtu (4/1/2020). Selain menyiagakan alutsista, personel gabungan dari setiap instansi tersebut juga disiagakan.
"Melihat banyak terjadi bencana alam yang menjadi perhatian publik akibat dampak perubahan cuaca akhir-kahir ini, maka kita perlu menanggulangi potensi bencana yang bisa memaksa masyarakat untuk mengungsi, mengakibatkan korban jiwa serta merusak fasilitas publik atau rumah tangga," katanya.
BACA JUGA: Waspada, Hujan Lebat Berpotensi Guyur Wilayah Bali
Dalam apel itu Polda Bali juga mengecek persiapan logistik. Dia juga mengaku telah berkoordinasi dengan semua instansi dan stakeholder yang terkait seperti Polda, TNI, BPBD Bali, Basarnas, BMKG Bali, dinas sosial, dan semua instansi untuk merapatkan barisan.
Dia juga memastikan akan membentuk beberapa posko untuk memantau perkembangan kondisi alam. "Nanti kami bentuk posko di masing-masing instansi kalau di Polda poskonya di Brimob. BPBD nanti ada posko terpadu, dan kita lakukan koordinasi secara periodik, baik secara internal masing-masing instansi maupun yang terpadu dengan BPBD untuk antisipasi bencana di pulau Bali ini," ucapnya.
Ia menegaskan bahwa pihaknya juga memantau kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara melalui satuan pembinaan masyarakat (satbinmas). Sementara untuk perubahan cuaca bisa melalui BMKG.
BACA JUGA: Catat! Wilayah di Bali Ini Rawan Banjir dan Longsor
"Setiap saat kami akan sampaikan kepada wisatawan melalui binmas hingga ke jajaran Polsek semua migitasi sebenarnya sudah jadi satu, dan Bali masih aman untuk wisatawan. Namanya bencana ya dari yang Mahakuasa, kita di sini tetap jaga agar Bali aman dan nyaman," tuturnya.
Dia menjelaskan, BMKG wilayah Bali memperkirakan saat ini sudah memasuki musim penghujan yang puncaknya diperkirakan terjadi pada bulan Januari hingga Februari 2020. Djoko Prihadi menjelaskan saat musim penghujan masyarakat perlu mewaspadai hujan lebat, angin kencang serta bencana lainnya terutama tanah longsor.
"Mengingat di tengah-tengah, pulau Bali terbentang pegunungan yang memanjang dari barat ke timur sehingga rawan akan terjadinya bencana tanah longsor. Tetap dilakukan pemantauan dan kita siaga terutama daerah yang rawan," katanya.
Editor : Rizal Bomantama
Artikel Terkait