Mengenal tiga lempeng tektonik aktif di Indonesia yang membuat daerah ini rawan terjadi gempa bumi. (Foto : Ist)

Pernyataan dalam jurnal itu sebelumnya sudah dikemukakan oleh Yu G Gatinsky dan DV Rundquist melalui jurnal Geotectonics bertajuk ‘Geodynamics of Eurasia : Plate Tectonics and Block Tectonics’.

Kedua penulis tersebut menjelaskan lempeng Eurasia memang tidak bisa terpisahkan dari banyak skema tektonik lempeng-lempeng di dunia, kecuali India dan Arab.

Sebagian besar peneliti mengungkapkan struktur geodinamika Eurasia sangat kompleks. Di Indonesia, Pulau Sumbawa salah satu wilayah di kepulauan NTB yang memiliki tingkat kegempaan tinggi. Hal itu karena pulau ini diimpit 2 patahan aktif, yakni lempeng Eurasia dan lempeng tektonik Samudera Indonesia.

2. Lempeng Indo-Australia

Nama Indo-Australia diberikan karena lempeng ini merupakan gabungan dua lempeng tektonik yang ada di benua Australia dan samudera di sekelilingnya. Lempeng Indo-Australia memiliki luas 58,9 juta km persegi.

Dalam sebuah artikel dengan judul 'Geologists Find: An Earth Plate Is Breaking in Two', para ilmuwan awalnya mengidentifikasi lempeng ini sebagai lempeng tunggal di wilayah India dan Australia. Namun, lempeng ini mengalami pecahan di sebelah selatan Khatulistiwa, tepatnya di bawah Samudera Hindia.

Jurnal dari Universitas Colombia itu lantas juga menuliskan patahan yang ada sudah terjadi selama beberapa juta tahun terakhir.

Lempeng Indo-Australia terpantau sering menyusup ke bawah lempeng Eurasia atau dikenal dengan subduksi. Hal tersebut menyebabkan terbentuknya jalur-jalur gempa bumi.

Salah satu contohnya ketika gempa mengguncang Samudera Hindia Pantai Barat Sumatera di Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat pada 18 November 2022.


Editor : Donald Karouw

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2 3
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network