KARANGASEM, iNews.id - Pascagempa tremor melewati skala atau overscale disertai erupsi cukup besar dengan lontaran batu dan pasir, ketinggian asap kawah puncak Gunung Agung, Karangasem, Bali terpantau mengalami penurunan, Rabu (29/11/2017).
Asap berwarna kelabu pekat yang sarat muatan abu vulkanik tersebut, condong mengarah ke arah barat daya dengan tinggi mencapai 1.500 meter. Ketinggian asap kawah ini jika dibandingkan pada sehari sebelumnya, mengalami penurunan cukup signifikan. Sebab, saat terjadi tremor overscale, ketinggian asap mencapai 4.000 meter dari puncak gunung.
Sementara dari sisi kegempaan, pukul 00.00 hingga 06.00 Wita, tercatat gempa vulkanik dangkal dan vulkanik dalam masing-masing sebanyak empat kali. Selain itu, gempa tremor masih terus terjadi, hanya saja kini relatif menurun dengan amplitudo rata-rata satu hingga dua millimeter.
Penurunan ketinggian asap kawah tersebut mengindikasikan tekanan magma dalam kawah Gunung Agung mulai melemah. Namun tidak menutup kemungkinan saat ini masih mengumpulkan energi yang dikhawatirkan akan menyebabkan erupsi yang lebih dahsyat.
Kepala Bidang Mitigasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) I Gede Suantika di Pos Pengamatan Gunung Agung, Desa Rendang, Kecamatan Rendang, Karangasem, sebelumnya menyatakan status Gunung Agung berada pada level empat atau awas. Mereka tetap merekomendasikan zona rawan bencana berada dalam radius 8 kilometer (km) dan perluasan sektoral 10 km dari puncak gunung tetap dikosongkan. Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi erupsi yang lebih besar.
Editor : Muhammad Saiful Hadi
Artikel Terkait