Menjawab itu, Sandi mengatakan sedang mengupayakan berbagai terobosan agar sektor pariwisata Bali bisa bertahan sekaligus bangkit.
Terobosan itu mulai dari mengupayakan dana pinjaman lunak untuk Bali sebesar Rp9,9 triliun, program free covid corridor (FCC), konsep work dan school from Bali dan paling baru program padat karya senilai Rp186 miliar untuk 177 desa wisata di Bali.
Sandi menambahkan, keputusannya untuk berkantor di Bali agar bisa cepat menyerap merespons dan menindaklanjuti. "Saya siap pasang badan untuk Bali," katanya.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait