DENPASAR, iNews.id - Gubernur Bali Wayan Koster meminta isolasi di Banjar Serokadan, Desa Abuan, Kabupaten Bangli dijalankan dengan ketat. Lebih dari 400 orang di Banjar itu reaktif rapid test Covid-19. TNI dan Polri diminta membantu menjaga 24 jam.
"Dalam konteks isolasi, saya mohon Pangdam, Kapolda dan jajaran dapat menugaskan tim di lapangan selama 24 jam bergiliran secara ketat mengawasi pergerakan masyarakat," kata Koster dalam rapat teleconference di Denpasar, Jumat (1/5/2020).
Koster mengatakan, pelibatan TNI dan Polri agar masyarakat di Banjar Serokadan benar-benar disiplin menjalankan isolasi. Sebagai kepala daerah, dia tidak ingin menyalahkan siapa pun dalam kasus yang transmisi lokal yang terjadi di banjar itu.
Namun, dia mengingatkan masyarakat setempat harus disiplin untuk menjalani isolasi agar penularan tidak semakin meluas.
Selama isolasi, Koster memastikan kebutuhan logistik di banjar itu harus terpenuhi. Pemerintah Provinsi Bali akan berkoordinasi dengan Bulog untuk menyiapkan beras yang akan didistribusikan ke masyarakat setempat.
"Ini kewajiban kita untuk menyiapkan kebutuhan pangannya dan kebutuhan lainnya selama mereka diisolasi," ujarnya.
Sebelumnya, Gugus Tugas Covid-19 Bali melakukan rapid test terhadap ribuan warga di Banjar Serokadan.
Pada rapid test Kamis (30/4/2020) sebanyak 443 orang dinyatakan reaktif. Kemudian rapid test lanjutan pada hari ini, Jumat (1/5/2020) sebanyak 4 orang lagi yang dinyatakan reaktif.
Rapid test di Banjar Serokadan dilakukan karena sebelumnya 8 warga di daerah itu dinyatakan positif Covid-19. Delapan orang itu tertular dari salah satu pekerja migran yang tidak disiplin melaksanakan karantina mandiri.
Penularan transmisi lokal ini dinilai mengkhawatirkan, sehingga Gugus Tugas Covid-19 Bali memutuskan untuk melakukan rapid test terhadap 2.300 orang warga di Banjar Serokadan dan dua banjar tetangga.
Editor : Reza Yunanto
Artikel Terkait