Pemuda asal Buleleng, Bali, Gede Ganesha mengampanyekan bank sampah mendukung gelaran KTT G20 di Bali. (Foto: ANTARA).

BULELENG, iNews.id - Pemuda asal Bali, Gede Ganesha mengampanyekan program bank sampah. Kampanye itu dilakukan untuk penyelamatan lingkungan yang mendukung gelaran KTT G20 di Bali.

Gede Ganesha adalah penggagas Bank Sampah Galang Panji di Desa Panji, Kecamatan, Sukasada, Kabupaten Buleleng.

"Sudah eksis hampir delapan tahun dengan nasabah berjumlah ratusan orang," ujar Gede, Selasa (15/2/2022).

Dia mengatakan, momentum Bali sebagai tuan rumah G20 merupakan saat yang tepat untuk menyelamatkan lingkungan Pulau Dewata yang sedang tidak baik oleh masalah sampah. Dia mengampanyekan bank sampah ini ke berbagai daerah di Bali.

"Permasalahan sampah masih menjadi momok yang belum terselesaikan secara benar. Bukti nyata sungai-sungai dan laut di Pulau Dewata masih banyak yang dipenuhi sampah," ujarnya.

Dia mengajak seluruh pemangku kepentingan di Bali, yakni pemerintah, swasta dan masyarakat bersama-sama sadar akan dampak buruk sampah. Selaini itu secara gotong royong melaksanakan program penanggulangan permasalahan.

"Saya berharap pemerintah mampu membentuk bank sampah di banjar-banjar untuk mengurangi sampah di hulu," katanya.

Dia bercerita, bank sampah yang dirintisnya di Desa Sukasada awalnya hanya digerakkan oleh dua orang. Namun kini mampu mengumpulkan sampah hingga 1 ton setiap bulan. Jumlah tersebut diyakini telah mampu mengurangi volume sampah plastik di desanya.

Dia ingin mengubah pandangan masyarakat mengenai sampah. Masyarakat diberi edukasi agar memiliki pemahaman bahwa sampah mampu menjadi sesuatu yang berguna.

Menurutnya ini adalah cara penanggulangan permasalahan sampah dari awal (hulu). Sampah pada umumnya berawal dari rumah tangga kemudian masuk ke tempat pembuangan dan berakhir di tempat pembuangan akhir.

"Sederhananya seperti itu. Bank sampah juga mampu mengumpulkan sampah guna menyelamatkan lingkungan dan alam. Hasil dari uang yang diterima telah menguatkan perekonomian masyarakat. Utamanya mereka yang ekonominya berada di bawah (kekurangan)," tuturnya.

Menurutnya, kehadiran bank sampah memang diawali dan diinisiasi dari kepedulian terhadap lingkungan di daerahnya dan di Pulau Dewata pada umumnya.

Hal itu penting mengingat masyarakat masih suka membuang sampah sembarangan, sehingga lingkungan seperti sungai dan sawah terlihat kotor dipenuhi sampah plastik.

"Masyarakat juga terbiasa membakar sampah yang sebenarnya sangat berbahaya untuk kesehatan. Beberapa hal tersebut menjadi pelecut untuk mendirikan bank sampah," katanya.


Editor : Reza Yunanto

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network