Proses hilirisasi komoditas lokal tersebut lanjut Eko, memberikan dampak nyata. Saat ini produk kopi Papua bisa dihargai secara layak. Petani kopi binaan GEG misalnya telah berhasil menjual 8,5 ton kopi green bean dan terhubung dengan 17 cofee shop.
“Hilirisasi ini juga dilakukan sedemikian rupa sehingga bebas dari emisi karbondioksida terhadap lingkungan, hemat sumber daya alam dan berkeadilan sosial,” katanya.
Diketahui, workshop nasional Program Tekad ini bertujuan untuk menyamakan persepsi guna meningkatkan sinergi dalam pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa yang lebih baik. Sekaligus penegasan komitmen dan peran aktif baik dari pemerintah pusat maupun daerah dalam mendorong keberhasilan Program Tekad.
Workshop ini digelar Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) bersama International Fund For Agricultural Development (IFAD).
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait