BADUNG, iNews.id - Puluhan nelayan di Pantai Kedonganan, Kabupaten Badung, Bali tak berani melaut sejak gelombang tinggi melanda pesisir selatan. Perahu-perahu mereka juga ditarik ke daratan agar tak hancur dihantam gelombang.
"Nelayan tradisional di pantai ini sejak dua hari yang lalu sudah tidak ada yang berani melaut karena gelombang tinggi," ujar petugas keamanan Badan Pengelola Kawasan Pariwisata Pesisir Kedonganan (BPKP2K), Wayan Rudana Putra di Badung, Sabtu (30/5/2020).
Saat ini tinggi gelombang laut di wilayah perairan mencapai lebih dari dua meter. Hal tersebut menurutnya sangat berbahaya dan berisiko bagi nelayan setempat yang menggunakan jukung atau perahu-perahu kecil.
"Kalaupun ada yang di tengah laut hanya kapal yang berukuran besar. Kalau untuk nelayan kami dengan kondisi saat ini sangat berbahaya bagi keselamatan mereka sehingga tidak ada yang melaut," katanya.
Dia menambahkan, di kawasan Pantai Kedonganan juga terjadi pasang air laut yang cukup tinggi hingga mencapai sekitar zona penimbangan ikan. Kejadian itu membuat nelayan menarik perahunya ke daratan.
"Dua hari yang lalu air pasang besar sekali. Saat itu jukung dan perahu juga dipindahkan sementara agar tidak rusak terseret arus," ujarnya.
Hadi, seorang nelayan setempat mengaku, kondisi gelombang laut saat ini memang sedang tidak bersahabat. Oleh karena itu ia bersama sejumlah rekannya memilih tidak melaut dan hanya melakukan aktivitas di pinggir pantai.
"Sekarang waktunya kami manfaatkan untuk memperbaiki jaring dan bagian-bagian kapal. Kalau memaksa melaut sangat berisiko," ujarnya.
Ia berharap, kondisi tersebut dapat segera berlalu dan gelombang laut kembali normal sehingga dirinya dapat bekerja mencari ikan kembali.
"Sekarang kondisinya sudah mereda," ujarnya.
Editor : Reza Yunanto
Artikel Terkait