BULELENG, iNews.id - Polres Buleleng memeriksa lima orang warga Desa Sidatapa terkait kericuhan antara warga dengan anggota TNI yang berujung pemukulan terhadap Dandim Buleleng Letkol Muhammad Windra Lisrianto. Kelima warga menjalani pemeriksaan didampingi kuasa hukum.
Lima warga yang diperiksa yakni Kadek Dicky Okta Andrean, Gede Dendi Teguh Wahyudi, Made Sumada, Nyoman Wijaya, dan Putu Pujianto.
"Lima orang saksi diperiksa secara terpisah," ujar kuasa hukum kelima saksi, Gede Pasek Suardika usai pemeriksaan di Polres Buleleng, Senin (30/8/2021) sore.
Suardika mengatakan, kelima warga Desa Sidatapa itu telah memberikan kesaksian sesuai yang mereka ketahui terkait kericuhan saat tes swab massal yang berujung pemukulan Dandim Buleleng.
Menurut Suardika, kelima warga yang diperiksa sebagai saksi ini sebetulnya juga korban pemukulan anggota TNI.
Karena itu warga telah melaporkan pemukulan itu ke Denpom IX Udayana. Terlapor adalah Dandim Buleleng dan jajaran yang berada di lokasi saat terjadi kericuhan,
"Sebenarnya pihak warga ini juga korban, bukan pelaku. Nanti dalam pemeriksaan akan ketemu konstruksinya berdasarkan keterangan yang sudah disampaikan," ujar pria yang juga mantan anggota DPR dari Bali ini.
Sementara itu Kapolres Buleleng AKBP Andrian Pramudianto mengatakan, penyidik masih akan memanggil beberapa saksi lagi untuk mengetahui peristiwa pemukulan tersebut.
Selain tokoh masyarakat, tidak menutup kemungkinan juga anggota TNI dan Dandim Buleleng sebagai pelapor.
"Kalau memang ada keterangan tambahan, kita panggil lagi pelapor juga korban," ujarnya.
Pemukulan terhadap Dandim Buleleng terjadi saat tes swab massal di Desa Sidatapa pada Senin (23/8/2021). Dandim Buleleng Letkol Muhammad Windra Lisrianto melaporkan pemukulan itu ke Polres Buleleng.
Kericuhan antara warga dengan anggota TNI ini sebetulnya telah dimediasi oleh Polres Buleleng dan kedua pihak sepakat berdamai. Namun perdamaian tiba-tiba dibatalkan sehingga proses hukum di kepolisian berlanjut.
Editor : Reza Yunanto
Artikel Terkait