Sebelum melakukan acara inti dari permainan ayunan jantra, diawali dengan upacara Mantening Ayunan. Upacara ini merupakan upacara untuk memberi sajian kepada ayunan jantra.
Upacara ini biasanya dilakukan pada malam hari, karena pada pagi dan siang harinya dipergunakan untuk mempersiapkan bahan-bahan yang diperlukan untuk keperluan sajian. Seperti menyembelih seekor babi besar, mengukir janur, daun kelapa muda, daun lontar dan daun aren.
Permainan ini diamanatkan untuk dapat dimanfaatkan sebagai sarana hiburan bagi masyarakat Terunyan khususnya. Secara filosofis, Ayunan Jantra memiliki makna sebagai perputaran kehidupan di dunia ini.
Dikaitkan dengan roda perputaran nasib, karma, perjalanan hidup mengabdi atau menjalankan kewajiban (swadharma) ketika masuk menjadi karma (warga).
Roda perputaran kehidupan di dunia ini dikaitkan dengan filosofi kelahiran utpeti, kehidupan stiti, kematian praline dan reinkarnasi (numitis/numadi), yaitu lahir kembali ke dunia ini. Apakah sebagai manusia, binatang/hewan, serangga dan lain-lain sesuai dengan baik atau buruknya perbuatan seseorang (cubha acubha karma) ketika mereka hidup di dunia sebelumnya.
Editor : Reza Yunanto
ayunan jantra permainan tradisional bali Sakral kehidupan manusia swastika desa terunyan bangli kintamani
Artikel Terkait