DENPASAR, iNews.id - Gubernur Bali Wayan Koster menegaskan dirinya tidak menolak Piala Dunia U-20 2023, melainkan hanya menolak kehadiran Timnas Israel bertanding di Bali. Penolakan itu didasarkan atas prinsip terkait kemanusiaan.
Sebelumnya, akun Instagram Wayah Koster dibanjiri komentar hujatan dari netizen lantaran Indonesia batal menjadi tuan rumah ajang Piala Dunia U-20 2023.
Koster menyampaikan ada tiga alasan yang menjadi dasar penolakan kehadiran Timnas Israel bertanding di Pulau Dewata.
Pertama, untuk menghormati konstitusi UUD Negara Republik Indonesia1945 khususnya dalam Pembukaan Alinea Kesatu, bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.
"Prinsip ini dipegang teguh oleh Bung Karno sebagai Bapak Bangsa," ujarnya dalam keterangan tertulisnya, Kamis (30/3/2023).
Kedua, Israel menjajah Palestina berpuluh-puluh tahun lamanya, yang tidak menghormati kedaulatan dan kemanusiaan Palestina, ini tidak sesuai dengan garis politik Bung Karno. Ketiga, bahwa Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel.
Koster menyatakan dengan penuh hormat melaksanakan prinsip dan ideologi yang digariskan oleh Bung Karno sebagai Proklamator Kemerdekaan Republik Indonesia.
Baginya, ini merupakan prinsip yang harus dipegang teguh dengan kokoh, serta harus disuarakan dan disampaikan kepada masyarakat luas.
Koster menambahkan, mencermati secara seksama, kehadiran Tim Israel pada Piala Dunia U-20 telah menimbulkan pro dan kontra di Indonesia terkait dengan konflik Israel-Palestina, terutama setelah terjadi perubahan pemerintahan di Israel oleh sayap kanan yang begitu keras terhadap Palestina.
"Hal ini sangat berpotensi menjadi ancaman dan gangguan keamanan di Bali, baik ancaman bersifat terbuka dan tertutup," ucapnya.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait