get app
inews
Aa Text
Read Next : Gempa Hari Ini Guncang Tabanan Bali, Cek Magnitudonya!

Warga Desa Bondalem Buleleng Kembalikan Beras Tak Layak Konsumsi

Kamis, 07 Mei 2020 - 19:49:00 WITA
Warga Desa Bondalem Buleleng Kembalikan Beras Tak Layak Konsumsi
Sekretaris Gugus Tugas Covid-19 Buleleng Gede Suyasa (Foto: iNews.id)

BULELENG, iNews.id – Sejak Pemerintah Kabupaten Buleleng memutuskan untuk mengarantina Desa Bondalem, Kecamatan Tejakula, pascaditemukan transmisi lokal, seluruh asupan makanan warga ditanggung pemerintah. Sayangnya, sejumlah warga dilaporkan mengembalikan beras, yang dibagikan pemerintah karena dianggap tak layak konsumsi.

Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Buleleng, Gede Suyasa menjelaskan beras yang dibagikan ke warga itu merupakan beras cadangan milik pemerintah kabupaten, yang setiap tahunnya dijatah 100 ton. “Ketika pemerintah memutuskan untuk mengarantina Desa Bondalem, maka beras itu yang kita bagikan,” kata Gede Suyasa, saat menggelar jumpa pers di Buleleng, Kamis (7/05/2020).

Dia mengatakan, selama karantina Desa Bondalem, beras yang dibutuhkan warga sekitar 67 ton. Seharusnya jumlah itu sudah terpenuhi lebih dari 50 persen karena dipasok dari Bulog 30 ton, ditambah 10 ton dari pengadaan Pemkab Buleleng.

Saat minta pengiriman 30 ton dari Bulog, Suyasa meminta agar seluruh beras yang dibagikan kepada warga layak konsumsi. Dia menduga, karena pengiriman beras dalam jumlah banyak dibawa utuh dalam karung per 50 kilogram, kemungkinan ada beras yang kualitasnya kurang bagus dan tidak memungkinkan dicek satu per satu.

“Yang kondisinya tak layak konsumsi, saya sudah minta untuk dikembalikan, dan masih menunggu laporan berapa banyak yang dikembalikan warga,” ucap Suyasa yang juga menjabat Sekretaris Daerah Pemerintah Kabupaten Buleleng.

Hal ini juga telah dilaporkan ke Bulog. Saat ini, Bulog telah menyiapkan beras pengganti dengan kualitas bagus yang baru datang dari Nusa Tenggara Barat (NTB).

Agar tak membebani para relawan di Desa Bondalem untuk memecah beras menjadi beberapa bagian, Suyasa meminta beberapa Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) untuk membantu. Mereka akan mengemas beras masing-masing 2,4 kilogram per jiwa untuk kebutuhan enam hari.

“Rencananya Sabtu atau Minggu akan dikirim lagi kekurangannya sekitar 30 ton. Untuk pengemasannya akan dibagi, satu dinas akan mengemas 1 ton,” kata Suyasa lagi.

Menurut Suyasa, untuk pengemasan beras, tetap memperhatikan protokol Covid-19. Pegawai yang dikerahkan tidak boleh lebih dari 15 orang, maksimal hanya 10 pegawai saja agar tidak menimbulkan kerumunan. Jaraknya juga diatur minimal 2 meter.

“Jika sudah dikemas per 2,4 kilogram, saat didistribusikan ke Bondalem, langsung dibagikan oleh relawan ke warga,” ucap Suyasa.

Editor: Dewi Umaryati

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut