Warga Bali Diminta Hemat Air Bersih Antisipasi Puncak Kemarau Juli-Agustus 2023

DENPASAR, iNews.id - BMKG Wilayah III Denpasar mengimbau masyarakat Bali menghemat penggunaan air bersih. Imbauan itu untuk mengantisipasi musim kemarau yang puncaknya diprediksi pada Juli hingga Agustus 2023.
"Perlu melakukan langkah antisipasi, salah satunya hemat penggunaan air bersih,” kata Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Wilayah III Denpasar, I Nyoman Gede Wiryajaya, Kamis (8/6/2023).
Dia menambahkan, BMKG uga menganjurkan pelaksanaan budi daya pertanian yang tidak membutuhkan banyak air.
Wiryajaya mengatakan, hingga 31 Mei 2023, daerah yang mengalami kemarau di Bali meluas dari tujuh zona pada 20 Mei menjadi 11 zona musim di bulan Juni.
Zona yang sudah mengalami kemarau yakni sebagian besar Jembrana, Jembrana bagian barat dan Buleleng bagian barat.
Selanjutnya Buleleng bagian utara, Buleleng bagian utara dan timur, Karangasem bagian utara, Karangasem bagian timur, Tabanan bagian tengah, Gianyar bagian selatan dan Badung bagian tengah, Gianyar bagian selatan, Klungkung bagian selatan, Karangasem bagian selatan
Berikutnya Badung bagian selatan, Gianyar bagian selatan, Tabanan bagian selatan, Denpasar dan di Pulau Nusa Penida, Jembrana bagian timur dan Tabanan bagian barat, serta Buleleng bagian selatan.
Sedangkan sembilan zona lainnya baru masuk musim kemarau. Zona tersebut adalah Jembrana bagian utara dan Buleleng bagian tengah, Tabanan bagian utara, Badung bagian utara, Gianyar bagian utara dan Bangli bagian tengah.
Berikutnya Buleleng bagian tengah dan selatan, Tabanan bagian utara dan Badung bagian utara, Bangli bagian utara dan tengah, Karangasem bagian barat dan Buleleng bagian tenggara.
Selanjutnya Karangasem bagian tengah, Karangasem bagian barat dan Bangli bagian selatan serta Tabanan bagian tengah, Badung bagian tengah dan Gianyar bagian tengah, Bangli bagian utara dan timur dan Bangli bagian selatan, Karangasem bagian selatan, dan Klungkung bagian utara.
Berdasarkan data BPS Bali, konsumsi air bersih di Pulau Dewata pada 2021 mencapai 98,39 juta meter kubik. Paling dominan diserap golongan rumah tangga mencapai 79,3 juta meter kubik.
Jumlah kebutuhan air bersih di Bali lebih tinggi dibandingkan ketersediaan air bersih. Yakni 119,96 meter kubik per detik dari ketersediaan yang mencapai 101,23 meter kubik per detik.
Editor: Reza Yunanto