get app
inews
Aa Text
Read Next : Gunung Semeru Erupsi Hari Ini, Semburkan Kolom Abu Setinggi 800 Meter

Status Gunung Agung Bali Turun ke Level Normal, Aktivitas Pendakian Masih Dibatasi

Senin, 13 September 2021 - 14:35:00 WITA
Status Gunung Agung Bali Turun ke Level Normal, Aktivitas Pendakian Masih Dibatasi
Gunung Agung di Kabupaten Karangasem, Bali turun status dari Waspada ke Normal. (iNews.id/Yunda Ariesta)

DENPASAR, iNews.id – Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energi Sumber Daya Mineral, memutuskan penurunan status aktivitas Gunung Agung di Bali dari level dua (Waspada) ke level satu (Normal). Dengan penurunan aktivitas ini, PVMBG mengendurkan sejumlah larangan yang sempat berlaku, namun tetap membatasi aktivitas pendakian untuk wisatawan. 

“Sesuai surat yang dikirimkan PVMBG memang benar aktivitas Gunung Agung telah diturunkan dari waspada menjadi normal mulai hari ini pukul 13.00 Wita,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali, I Made Rentin, Senin (13/9/2021). 

Penurunan ini berdasarkan hasil analisis data pengamatan visual dan instrumental gunung api yang dilakukan PVMBG dalam periode 1 Januari sampai 13 September 2021

“Asap yang keluar dari kawah didominasi warga putih dengan intensitas tipis hingga sedang, dengan tinggi sekitar 20 sampai 50 meter dari puncak,” kata Rentin. 

Sejak erupsi terakhir pada 13 Juni 2019 pukul 01.38 Wita, aktivitas permukaan yang terekam didominasi hembusan gas vulkanik yang terjadi sesekali dengan intensitas lemah. 

Dari pengamatan instrumental, kegempaan yang terjadi 7 kali gempa Hembusan, 1 kali gempa Vulkanik Dangkal, 12 kali gempa Vulkanik Dalam, 72 kali gempa Tektonik Lokal, dan 404 kali gempa Tektonik. 

“Dari jumlah kegempaan vulkanik dalam maupun dangkal dalam setahun terakhir ini telah jauh menurun. Bahkan gempa vulkanik yang terekam jumlahnya tidak signifikan,” ucapnya.

Menurut Rentin, adanya penurunan temperature di permukaan kawah juga mengindikasikan penurunan suplai magma ke permukaan. Deformasi Gunung Agung dalam setahun terakhir juga menunjukkan perubahan tekanan sistem vulkanik yang cenderung stabil dan belum mengindikasikan adanya akumulasi tekanan magma baru. 

Meski aktivitas Gunung Agung kembali normal, potensi bahaya primer berupa gas beracun dapat terjadi di sekitar area kawah. 

Selain itu ancaman bahaya sekunder berupa aliran lahar hujan yang terjadi saat musim hujan, dengan membawa material erupsi yang terpapar di area lereng dekat puncak. 

Area yang berpotensi dilanda aliran lahar hujan adalah sungai yang berhulu di Gunung Agung, terutama ke arah Utara. 

“Dalam level normal ini, masyarakat di sekitar Gunung Agung dan pendaki, pengunjung atau wisatawan, direkomendasikan untuk membatasi aktivitas di area kawah,” kata Rentin.

Editor: Reza Yunanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut