get app
inews
Aa Text
Read Next : BMKG Ungkap 3 Siklon Tropis Bisa Picu Hujan Sangat Tinggi di Bali dan Jatim

Soal Jual Beli Kepala Turis China di Bali, Sandiaga Rekomendasikan Cabut Izin Pelakunya

Jumat, 24 Februari 2023 - 07:46:00 WITA
Soal Jual Beli Kepala Turis China di Bali, Sandiaga Rekomendasikan Cabut Izin Pelakunya
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menegaskan pariwisata di Bali harus mengutamakan kualitas bukan kuantitas. (Foto: Wira Dana)

BADUNG, iNews.id - Mencuat isu jual beli kepala turis China di Bali. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno merekomendasikan pencabutan izin usaha pelaku pariwisata yang melakukan hal itu.

"Nanti kita koordinasikan. Izin yang dikeluarkan gubernur saya rekomendasikan dicabut," kata Sandiaga di sela menghadiri Official Pre-Launch World Tourism Network (WTN) Summit Time 2023 di Badung, Bali, Kamis (23/2/2023) malam.

Praktik jual beli kepala turis China yang dimaksud adalah berlomba-lomba mendatangkan turis dari negara Tirai Bambu itu dengan banting harga. 

Sandiaga mengatakan, Kementerian Parekraf akan berbicara dengan pemerintah China terkait isu ini agar fokus pada pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan.

Selain itu kementerian akan memberikan arahan kepada pelaku industri pariwisata agar lebih mengutamakan kualitas bukan kuantitas. 

Menurut Sandiaga, yang perlu diperhatikan adalah masa tinggal wisatawan lebih lama dan belanja kepada ekonomi lokal lebih banyak dan bermanfaat.

"Jadi praktik pariwisata yang hanya menghitung kuantitas sudah harus ditinggalkan," katanya.

Sandiaga menegaskan, semua pihak harus melihat bahwa pemulihan pariwisata Bali harus berbasis kualitas dan bukan kuantitas. Wisatawan yang datang didorong untuk menikmati wisata di Bali dan Indonesia pada umumnya.

"Kebangkitan pariwisata Bali lebih berkualitas dibandingkan kalau pelaku pariwisata hanya fokus banyak-banyakan wisatawan dari China," ujar mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini.

Isu jual beli kepala turis China diungkap oleh Pemerintah Provinsi Bali. Praktik itu menimbulkan kondisi yang tidak adil bagi industri pariwisata karena hanya menguntungkan satu pihak saja.

"Bisnis itu harus fair di satu sisi. Tidak boleh saling mematikan satu sama lain tetapi saling hidup menghidupi," kata Sekda Bali, Dewa Made Indra.

Editor: Reza Yunanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut