Penerima Vaksin Meninggal, Satgas Covid-19 Tunggu Hasil Pemeriksaan RSUP Sanglah

DENPASAR, iNews.id - Warga Denpasar, Bali meninggal dunia usai mengikuti vaksinasi Covid-19. Satgas Covid-19 Denpasar menunggu hasil pemeriksaan RSUP Sanglah untuk mengetahui penyebab kematian korban.

"Terkait kematian korban ini kami masih menunggu pemeriksaan RSUP Sanglah," ujar Juru Bicara Satgas Covid-19 Denpasar, Dewa Gede Rai di Denpasar, Selasa (25/5/2021).

Baca Juga

Warga Denpasar Tewas Usai Divaksin, Satgas : Vaksinasi Sudah Sesuai Prosedur

Menurutnya belum bisa dipastikan korban meninggal karena vaksinasi. Sebab ada keterangan korban memiliki riwayat penyakit darah tinggi (hipertensi).

Selain itu, Satgas Covid-19 Denpasar juga akan menunggu hasil penyelidikan kepolisian yang menangani kematian korban.
 
"Tentu dari pihak kepolisian juga akan melakukan pemeriksaan," kata pria yang juga Humas Pemerintah Kota Denpasar ini.

Baca Juga

Tertahan di Bali akibat Pandemi, WNA Italia Ditangkap Simpan Kokain Senilai Rp400 Juta

Dewa Rai memastikan vaksinasi yang dilakukan terhadap korban sudah sesuai prosedur. Petugas vaksinasi telah melakukan screening kesehatan korban. Suhu tubuh maupun tekanan darah korban dalam kondisi normal sebelum menerima vaksin.

Baca Juga

Sempat Divaksin AstraZeneca, Penghuni Kos Tewas di Denpasar Akan Diautopsi

"Kemudian dicek tensinya, suhu tubuhnya, semua dalam kondisi yang normal sehingga oleh petugas diberikan vaksinasi," ujarnya.  

Korban ditemukan tak bernyawa di kamar kosnya di Jalan Sebatik, Denpasar, Senin (24/5/2021) pagi. Tetangga kamar kos korban mengatakan, pria yang bekerja sebagai penjahit itu mengidap hipertensi.

Baca Juga

Penghuni Kos Tewas di Denpasar Sempat Ikut Vaksinasi Covid-19

Dia sempat mengingatkan korban untuk tidak mengikuti vaksinasi. Namun korban mengikuti vaksinasi di banjar setempat pada Sabtu (22/5/2021). Menurut kepala dusun Nyoman Mardika, korban mendapat suntikan vaksin AstraZeneca.

Jenazah korban sudah diserahkan kepada keluarga yang membawa pulang untuk dimakamkan di Banyuwangi, Jawa Timur.

Editor: Reza Yunanto