Prosesi Ngaben Penari Rangda yang Tewas di Bali, Warga Iringi Jenazah ke Pemakaman

BADUNG, iNews.id - Jenazah Gede Nanda, penari Rangda yang tewas tertusuk keris menjalani prosesi Ngaben, Minggu (7/2/2021). Ratusan warga mengiringi jenazah dalam prosesi Ngaben.
Pantauan iNews.id, sejumlah warga berjalan mengiringi bade atau peti jenazah ke Setra Desa Adat Tuka yang berjarak beberapa ratus meter dari rumah duka.
Bade yang berisi jenazah korban berbalut kain serba putih. Seorang kerabat almarhum duduk di atas bade yang diusung oleh sejumlah orang.
Setibanya di Setra, bade yang berisi jenazah korban kemudian didoakan. Setelah itu api mulai dinyalakan untuk membakar jenazah almarhum.
Keluarga almarhum mengaku telah ikhlas melepas kepergian korban dan berharap kejadian serupa tidak terulang lagi.
"Kami harapkan tidak ada lagi kejadian seperti ini. Jangan sampai upakara yang sangat kita sucikan ternoda dengan kejadian seperti ini" kata Nyoman Suardana, kakek almarhum.
Sementara paman almarhum mengenangnya sebagai pemuda yang berbakat dalam seni. Namun dia menyayangkan almarhum harus pergi di usia muda dengan cara yang tragis.
"Dia memang berbakat, dari kecil sudah terlihat," ujar Made Setiawan.
Almarhum Gede Nanda tewas saat mengikuti prosesi keagamaan napak pertiwi, yakni ritual khusus untuk barong dan rangda di Pemecutan Kaja, Denpasar. Dia mengalami luka tusuk saat keris yang dibawa para pepatih menembus bagian dada.
Nyawanya tak tertolong saat dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wangaya.
Editor: Reza Yunanto