get app
inews
Aa Text
Read Next : Rekam Jejak Irjen Djuhandhani Jabat Kapolda Sulsel, Pernah Tangani Dugaan Ijazah Palsu Jokowi

Profil Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, Pernah Dibom Jepang hingga Jadi Pendaratan Pesawat Tempur 

Sabtu, 29 Juli 2023 - 15:13:00 WITA
Profil Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, Pernah Dibom Jepang hingga Jadi Pendaratan Pesawat Tempur 
Profil Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, Pernah Dibom Jepang hingga Jadi Pendaratan Pesawat Tempur 

DENPASAR, iNews.id - Profil Bandara I Gusti Ngurah Rai akan dibahas dalam artikel ini. Diketahui jika bandara yang berlokasi di Tuban, Bali Selatan ini menjadi pintu gerbang bagi seluruh wisatawan yang akan berkunjung ke Pulau Dewata. 

Bandara Ngurah Rai ini dibangun pada tahun 1930 oleh Departemen Pekerjaan Umum pemerintah kolonial. Kala itu, landasan pacu yang ada memiliki panjang 700 meter, serta melewati ladang dan perkuburan masyarakat Desa Tuban. 

Karena lokasinya yang berada di Desa Tuban, maka masyarakat sekitar menyebut bandara ini sebagai Bandara Tuban. Dalam Balipedia menyebutkan, bandara tersebut memiliki perlengkapan yang jauh lebih canggih, seperti telegraf.

Maskapai yang mendarat di landasannya yakni Royal Netherlands Indies Airways. Namun, suasana berubah 180 derajat kala tentara Jepang berhasil masuk ke Tanah Air dan mengusir Belanda.

Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali Pernah Dibom tahun 1942

Profil Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali (Foto: Antara)
Profil Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali (Foto: Antara)

Bandara Tuban dibom pada tahun 1942 dan dikuasai sepenuhnya oleh tentara Jepang. Setelah itu, mereka menjadikan bandara tersebut sebagai tempat pendaratan pesawat tempur dan pesawat angkutnya. 

Usai Indonesia merdeka, tepatnya pada tahun 1947, panjang landasan Bandara Ngurah Rai bertambah menjadi 1.200 meter, lebih panjang 500 meter dari sebelumnya. Sekitar dua tahun kemudian, pemerintah membangun gedung yang berisi terminal dan menara pengawas. Namun, menara pengawas yang disediakan tidak memiliki kualitas mumpuni karena sangat sederhana dan terbuat dari kayu. Untuk melakukan komunikasi penerbangan, petugas menggunakan transceiver kode morse.

Editor: Nani Suherni

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut