Presiden Jokowi Minta Lokasi KTT G20 di Bali Mulai Disterilkan

JAKARTA, iNews.id - Indonesia akan menjadi tuan rumah dalam pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang digelar di Bali tahun 2022. Terkait hal itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar lokasi penyelanggaraan KTT tersebut mulai disterilkan.
“Tadi presiden sudah perintahkan bahwa tempat yang nanti akan G20 harus sekarang kita mulai sterilkan,” kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam konferensi persnya, Senin (8/11/2021).
Sebelumnya pemerintah pada akhir tahun ini akan melakukan sejumlah uji coba protokol kesehatan untuk pertemuan berskala internasional. Hal ini disampaikan Menkes Budi Gunadi Sadikin pekan lalu.
“Sehingga rencananya kita akan melakukan pilot project pertemuan internasional di tahun ini. Yang pertama mungkin pertemuan internasional kesehatan. Nanti juga akan ada event bulutangkis internasional. Juga nanti meeting pertama G20 nanti juga akan mulai,” tuturnya.
Budi mengatakan dari pilot project tersebut akan diketahui apa saja yang harus dipersiapkan dalam penyelenggaraan acara berskala internasional. Hal ini untuk memastikan Indonesia siap menjadi tuan rumah.
“Di mana kita akan melihat di pilot project itu, apa saja yang baik, apa saja yang perlu diperbaiki, agar nanti pada saat pertemuan internasional yang memang terjadi tahun depan, sudah jauh lebih siap. Jauh lebih teruji protokol kesehatan kita,” katanya.
Sebelumnya Indonesia resmi meneruskan estafet keketuaan atau presidensi G20 dari Italia. Untuk pertama kalinya, Indonesia akan memegang presidensi G20 sampai tahun 2022.
Pada kesempatan itu, Presiden Jokowi mengaku langsung mengundang para pemimpin dunia yang hadir untuk melanjutkan diskusi pada KTT G20 di Indonesia yang rencananya digelar di Bali pada 30-31 Oktober 2022.
“Pada kesempatan tersebut, saya mengundang para pemimpin dunia yang hadir untuk melanjutkan diskusi pada KTT G20 di Indonesia yang rencananya digelar di Bali pada 30-31 Oktober 2022. Sampai bertemu di Indonesia. Terima kasih,” katanya.
Editor: Kastolani Marzuki