Pilu, Niat Ubah Ekonomi Keluarga, WNI asal Bali Meninggal usai 3 Hari Kerja di Amerika

JAKARTA, iNews.id - Salah satu warga negara Indonesia (WNI) dari Desa Pemuteran, Buleleng, Bali, I Kadek Roi Astika meninggal dunia di Nashville, Tennessee, Amerika Serikat, Minggu (5/11/2023). I Kadek Roi Astika diketahui baru bekerja tiga hari di tempat tersebut.

Dilansir dari unggahan akun Facebook Debra Bensel disebutkan jika Roi tiba di Amerika Serikat pada tanggal 31 Oktober 2023, menggunakan visa J1.

Baca Juga

Kemlu Evakuasi Satu Keluarga WNI dari Gaza, Dibawa Keluar Lewat Perbatasan Mesir

Roi bergabung dalam program internship di Thompson Hotel Nashville sebagai seorang cook. Meskipun program J1 seharusnya berlangsung selama satu tahun, almarhum hanya sempat bekerja selama 3 hari.

Roi, yang masih berusia 20 tahun, memutuskan untuk berangkat ke Amerika dengan tekad tinggi, meskipun biaya program mencapai hampir Rp200 juta. Tujuan utamanya untuk mengubah hidup dan memberikan bantuan kepada keluarga. Namun, takdir yang tidak dapat ditebak memutuskan sebaliknya.

Baca Juga

3 WNI Relawan Rumah Sakit Indonesia di Gaza Selamat dari Pengeboman Israel

Almarhum terakhir kali terlihat oleh rekan kerjanya pada malam hari setelah selesai bekerja. Namun, keesokan harinya, saat seharusnya almarhum bekerja, dia tidak muncul. Staff hotel kemudian mencari almarhum di kamar hotel dan saat itu ditemukan bahwa sang Roi telah meninggal dunia.

Saat ini, pihak keluarga masih menunggu proses repatriation (pemulangan jenazah) yang ditangani oleh pihak asuransi. Rencananya asuransi akan menutupi seluruh biaya repatriation tergantung pada penyebab kematian. Keluarga juga telah melaporkan kejadian ini kepada Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Houston.

Baca Juga

Israel Bombardir Wilayah Sekitar RS Indonesia di Gaza, MER-C Pastikan 3 WNI Relawan Aman

Jasad almarhum saat ini berada di Crawford Funeral Home di Nashville, Tennessee. Keluarga serta teman-teman masih menunggu hasil autopsy yang diperkirakan akan memakan waktu hingga 8 minggu.

Editor: Nani Suherni