Momen Ganjar Pranowo Berdialog dengan Kaum Milenial dan Generasi Z di Bali

JAKARTA, iNews.id - Calon Presiden Ganjar Pranowo dikenal senang berdialog dengan berbagai kalangan, termasuk kaum milenial dan generasi Z. Salah satunya terlihat saat Ganjar di Bali.
Dalam pertemuan yang diadakan pada bulan Juni 2023 di Kebon Vintage Cars Bali Classic, Denpasar, Bali itu, Ganjar berbincang akrab dengan kaum milenial dan generasi Z.
Setidaknya ada 1.000 peserta hadir dalam acara tersebut yang mayoritas generasi muda berusia 17 hingga 28 tahun. Ganjar mendengarkan aspirasi dan impian kaum milenial dan generasi Z dalam acara Mabar (Maju Bersama Ganjar).
Para peserta mengungkapkan perlunya dukungan, partisipasi dan pengakuan pemerintah terhadap generasi muda yang bekerja di industri kreatif kepada Ganjar. Aspirasi anak muda itu disampaikan antara lain oleh Gede Bagus, musisi asal Bali sekaligus pendiri Bali Music Anugerah dan YouTuber David Allen.
Ganjar awalnya meminta keduanya untuk menjelaskan kegiatan mereka dan pesan yang ingin disampaikan. Menurut Gede Bagus, generasi muda saat ini khawatir dengan kondisi para pelaku industri baik secara nasional maupun di Bali. Selain itu, Bagus juga menanggapi bagaimana cara menjaga hak cipta karya kreatif Indonesia agar para pelaku usaha kreatif yang sudah lanjut usia tidak terjerumus ke jurang kemiskinan
Menyikapi kekhawatiran tersebut, Ganjar meminta saran yang perlu dilakukan pemerintah sebagai solusi atas persoalan tersebut. Ganjar pun tidak masalah apabila anak muda menyampaikan kritik dengan bahasa yang sinis dan sadis.
Bagus kemudian memberikan tiga tanggapan. Pertama, tidak semua acara atau kegiatan yang disponsori pemerintah melibatkan peserta dari sektor kreatif lokal. Kedua, pentingnya pengakuan resmi terhadap profesi para pelaku industri kreatif. Bank yang bersedia memberikan kredit kepada generasi muda di industri kreatif akan terimbas oleh pengakuan tersebut.
Bagi Bagus, menjadi artis saat ini dianggap hal yang tidak penting. Faktanya, sektor kreatif menyumbang 70 persen kekuatan ekonomi di luar negeri. Jadi ada rasa hormat di kalangan profesional.
"Di manakah pengakuan profesional di sini, misalnya bagi pembuat perangkat lunak? Implikasinya bagi perbankan? Bercita-cita untuk bersaing dengan orang asing, misalnya, yang memiliki peralatan berkualitas tetapi kita tidak mampu membelinya. Kurangnya reputasi profesional membuat sangat sulit mendapatkan pembiayaan," katanya.
Dia mengatakan, para pelaku industri kreatif ini membutuhkan pengakuan. Mahasiswa juga ingin prestasi nonkompetitif yang diraih diakui oleh pemerintah, komunitas, organisasi atau masyarakat. Selain itu, institusi pendidikan tinggi juga perlu diakui.
Ketiga, ada badan ekonomi kreatif yang antusias mendengarkan ide-ide kreatif seniman berpenghasilan rendah. Sebab, berdasarkan pengalamannya, melakukan hal tersebut tanpa bantuan dari luar sangatlah sulit.
Sementara Youtuber David Allen berbicara panjang lebar tentang peluang bagi generasi muda Indonesia untuk menjadi pembuat konten yang memperkenalkan Indonesia ke dunia internasional. Dia mengangkat materi tentang keindahan alam Indonesia dan kekayaan kulinernya.
David juga mengungkapkan kepada Ganjar, agar kunjungan wisatawan asing tidak menimbulkan masalah di Bali, maka masyarakatnyaharus memberi contoh terlebih dahulu.
Ganjar pun diam-diam berusaha menelepon Gubernur Bali I Wayan Koster saat mereka berdiskusi. Ganjar berpesan kepada Koster untuk menyikapi kekhawatiran para anak muda. Selain itu, agar generasi muda bisa mengungkapkan pengalaman uniknya secara langsung.
Capres Partai Perindo itu kemudian mendesak Gede dan David untuk menyampaikan kekhawatirannya secara pribadi kepada Koster. Sementara Gubernur Koster berjanji akan bertemu dengan generasi muda dan berdialog langsung.
Editor: Maria Christina